Musim Ikan di Laut Utara Jawa, Banyak Kapal Kekurangan ABK

Akan tetapi ternyata musim ikan dibarengi juga dengan kesulitan mencari anak buah kapal atau ABK.
Salah satunya yang dialami Warnoto (45) seorang tekong (mandor kapal) yang bertugas untuk mencari anak buah kapal.
Baca Juga:
Ditemui awak media di sebuah warung kopi dekat Dermaga Tanjung sari, Kecamatan Pemalang kota, pada Kamis (18/5/2023), Warnoto mengaku kesulitan mencari anak buah kapal untuk dipekerjakan pada Kapal penangkapan ikan ke Laut Merauke.
Baca Juga:Pasca Lebaran Aktivitas Nelayan Mulai Berjalan Lancar
"Saya cari 5 orang saja susah Mas, untuk ikut bekerja melaut pada kapal yang ada di pelabuhan Kota Tegal," ujarnya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, saya mencari laki-laki yang serius mau bekerja dikapal cumi sebagai anak buah kapal (ABK).
"Mumpung banyak kapal yg mau brangkat dan masih kurang ABK," tambahnya.
Lanjutnya, diutamakan orang yang niat bekerja kontrak kerja antara 3- 4 bulan, ada kasbonan uang untuk peninggalan keluarga dirumah sebesar Rp2 jutasampai Rp4 juta.
"Dengan premi (bonus) cumi Rp7.000 - Rp8.000 per kilogram, ikan tenggiri Rp7.000 per kilogram, dna untuk ikan campuran preminya Rp3.000 per kilogram," jelas Warnoto.

BPN Mabar Tak Keluarkan Peta Bidang Tanah Bendung Anak Munting, Ganti Rugi Lahan Gagal

Begini Cara Keluar dari WhatsApp Group Tanpa Ketahuan

Tips Mengatasi Kecanduan Gadget Pada Anak

Ratusan Warga Bojongbata Sumringah Dapat Bantuan Beras

Kapal Nelayan Hilang Kontak Dihantam Badai: 10 ABK Belum Ditemukan
