Tradisi Sebar Uang Udik-udikan Makan Korban, begini Penjelasan Penyelenggara

Kali ini korbannya tiga anak kecil. Mereka terinjak-injak dan pingsan saat ikut berebut sebaran uang Udik-udikan. Bahkan pagar tembok kelurahan setempat roboh akibat kegiatan ini.
Baca Juga :Dua Kubu OKP Bentrok di Kuala, Satu Tewas Dibacok
Pihak penyelenggara Romadhon (38) mengaku kalau kegiatan ini guna meluapkan rasa syukur atas kelahiran anaknya yang ketiga. Dia mengaku jika acara tersebut merupakan tradisi tasyakuran 40 hari kelahiran sang bayi dan hal ini merupakan tradisi kearifan masyarakat setempat.
Baca Juga:
Baca Juga :Ngotot Bela Panji Gumilang, Ali Ngabalin Dapat Cibiran Netizen
"Kami menyebar uang sekitar 30-35-an juta. Alhamdulillah berjalan lancar, kalaupun ada yang pingsan, sudah kita tanggung sepenuhnya baik pengobatannya, termasuk pagar kelurahan yang rusak," ujar Romadhon, yang juga merupakan bos perusahaan kain Batik Pekalongan.
Dirinya mengatakan kaget tidak mengira jika yang datang sampai membludak sebanyak itu.
Ada tiga korban anak-anak di ketahui pingsan karena ikut berebutan uang Udik-udikan dan sudah mendapatkan pengobatan, bahkan sudah kembali ke rumahnya masing-masing.
Baca Juga :Heboh, Istri Sah Ribut di Acara Pesta Penikahan Suami di Kisaran
"Alhamdulillah semuanya berjalan lancar, kalaupun ada insiden sudah tertangani semuanya," ujar Romadhon.

HUT ke 58 Polhut, TNBG Gelar Syukuran

Lagi, Satu Anggota Basarnas Medan Ditemukan Selamat

Tempat Pembuangan Sampah di Lahan Hutan Milik KPH Pekalongan Timur Tuai Kritik Warga

Jalin Silaturahmi Dengan Ulama dan Warga, Rizal Bawazier Hadiri Khaul Bawang Kabupaten Batang

Buaya Muncul di Kali Loji Hebohkan Warga Pekalongan
