Asisten II Setda Provinsi NTT Hadiri Rakornas Pengendalian Inflasi dan Gerakan Pangan Murah

Riki Cowang - Selasa, 17 Oktober 2023 16:50 WIB
Asisten II Setda Provinsi NTT Hadiri Rakornas Pengendalian Inflasi dan Gerakan Pangan Murah
Istimewa
Advertisement

"Kita mendengar bahwa negara-negata maju pun mengalami inflasi yang tinggi. Indonesia dibawah kepemimpinan Presiden Jokowi, berada pada tingkat inflasi yang relatif baik, saat ini secara Nasional angka inflasi kita berada 2,28 YoY, sedangkan NTT berada pada angka 2,19 YoY( Kota Kupang 1,87%, Maumere 3,86 % dan Waingapu 3,25 %) dibawah tingkat nasional. Ini suatu kondisi yang sangat perlu diacungi jempol karena baru pernah terjadi dan ini semua atas usaha semua pihak tidak hanya pemerintah dalam menjaga laju inflasi kita," ujarnya.

Baca Juga:

Ia menambahkan, masyarakat dan pemerintah tidak boleh lengah dalam usaha menjaga laju inflasi agar bisa tetap stabil. "Kita perlu terus memantau ketersediaan dan harga pangan yang beredar di masyarakat," ungkap beliau.

Ia turut menjelaskan, ketahanan pangan sangat berpengaruh terhadap stabilitas negara.

"Ketahan pangan yang terganggu tentu berpengaruh pada stabilitas keamanan suatu negara. Negara yang tidak cukup pangan maka import menjadi keputusan yang harus diambil sedangkan kalau ketahanan pangan suatu negara kuat maka negara tersebut menjadi lumbung pangan dunia dan bisa eksport artinya bahwa pangan menjadi komoditas ekonomi. Salah satu komoditi pangan yang cukup berpengaruh pada di negara kita adalah beras. Dan kondisi saat ini produksi beras kita belum bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri sehingga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat maka pemerintah Indonesia masih mengimport beras dari Vietnam. Ini adalah salah satu upaya pemerintah Indonesia dalam menjaga ketahanan pangannya," panjang Ganef.

(Biro APS NTT)

Editor
: Hendra Mulya
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru