Sempat Dikira Gempa, Pohon 'Keramat' Berusia Ratusan Tahun di NTT Tumbang Timpa Rumah Warga

Rosalina mengaku sempat bersembunyi di bawah kolong tempat tidur. Ia mengira terjadi gempa, apalagi mereka masih trauma dengan erupsi gunung berapi Lewotobi Laki-laki.
"Kami semua sangat kaget, awalnya kami kira gempa," ucapnya.
Baca Juga:
Mereka kemudian keluar rumah untuk melihat apa yang terjadi. Ternyata pohon berusia ratusan tahun itu tumbang.
Kemudian mereka memilih untuk pindah sementara ke rumah tetangga.
"Untuk sementara ruang makan dan ruang santai yang terkena ranting pohon, sementara lainnya aman," pungkasnya.
Setelah menerima kabar tersebut, warga Dusun Boganatar turun ke lokasi dan bergotong royong membantu mengevakuasi perabotan seperti lemari, televisi dan beberapa perabot rumah tangga lainnya.
Mereka juga membersihkan ranting-ranting besar pohon tersebut. Beberapa tokoh adat juga mengadakan ritual untuk menanam kembali pohon beringin tersebut. Bak pohon keramat, pohon beringin itu dipercaya sebagai penjaga Kampung Boganatar.
"Saat kami berusia sekolah, pohon ini sudah berusia tua menurut nenek kami waktu itu. Kita tidak bisa hitung detail berapa usianya, tetapi kurang lebih 186," ujar Yakobus Boli, salah satu tokoh adat setempat.
Yakobus menerangkan, pohon beringin itu merupakan simbol kekuatan untuk menjaga kampung halaman agar terhindar dari musibah apa pun.
"Oleh karena itu ya, inisiatif dan secara adatnya, kita tanam kembali anakan beringin untuk mengganti yang tumbang ini," pungkasnya.

Membayangkan NTT 2045: Emas atau Was-was?

Gubernur Melki: Otonomi Daerah Kunci Menuju Indonesia Emas 2045

BPN Mabar Tak Keluarkan Peta Bidang Tanah Bendung Anak Munting, Ganti Rugi Lahan Gagal

Gubernur NTT Sambut Hangat Ketua BPK RI di Kupang

Gubernur NTT Kenang Paus Fransiskus Sebagai Tokoh Teladan di Dunia
