Harga Emas Terus Tertekan Menjelang Inlasi AS

Analis City Index, Matt Simpson, menjelaskan emas melemah karena pelaku pasar kini mulai mengkhawatirkan kelanjutan dari kebijakan moneter ketat bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed).
Baca Juga:
Kekhawatiran itu meningkat setelah data inflasi AS bergerak di atas ekspektasi pasar. Inflasi AS mencapai 6,4% (year on year/yoy) pada Januari 2023, lebih tinggi dari ekspektasi pasar yang berada di 6-6,2%.
"Kebijakan moneter yang agresif akan membebani emas ke depan. Emas tengah berada di tren pelemahan tetapi sejauh ini emas mampu menghindari pelemahan yang dalam," tutur Simpson, dikutip dari CNBC Indonesia.
Kebijakan moneter yang ketat akan melambungkan dolar AS dan yield surat utang pemerintah AS.
Kondisi ini tentu bukan yang hal yang bagus bagi pergerakan emas. Dolar AS yang menguat akan membuat emas semakin tidak terjangkau karena mahal.
Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga akan kalah saing dengan surat utang pemerintah AS.

Sinergi TNI-POLRI Kibarkan Merah Putih Perkuat Nasionalisme di Tanjung Beringin

Antisipasi Kemacetan, Satlantas Polres Labuhanbatu Gelar Pos Padat

Polres Sergai Tanam Jagung Lahan 2 Hektar, Siap Mendukung Penuh Program Ketahanan dan Swasembada Pangan

GP3A Maju Bersama Tanjung Beringin Bantah Tuduhan Penggelapan Dana Bantuan Oplah dari Kementan RI

RSU. Melati Perbaungan: Tidak Benar Telantarkan Pasien Lakalantas, Korban Kami Rawat dengan Baik
