Harga Emas di Pola 'Dead Cat Bounce'

Data ini semakin menunjukkan jika inflasi AS masih kencang. Pada pekan lalu, AS juga mengumumkan inflasi pada Januari menyentuh 6,4% (year on year/yoy). Inflasi di atas ekspektasi pasar yang ada di kisaran 6-6,2%.
Data terbaru AS tersebut menguatkan kekhawatiran pasar jika The Fed akan melanjutkan kebijakan hawkishnya.
"Inflasi memang melambat tetapi dalam fase yang terlalu lamban. Hal ini bisa membuat suku bunga tinggi akan bertahan lama. Ini tentu saja tidak bagus baik emas," tutur analis TD Securities, Daniel Ghali.
Kebijakan moneter yang ketat akan melambungkan dolar AS dan yield surat utang pemerintah AS.
Kondisi ini tentu bukan yang hal yang bagus bagi pergerakan emas. Dolar AS yang menguat akan membuat emas semakin tidak terjangkau karena mahal.
Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga akan kalah saing dengan surat utang pemerintah AS.
Baca Juga:

Polri dan Mahasiswa Unimed Bersinergi Dukung Siswa Berprestasi di Tanjung Beringin: Wujudkan Generasi Emas

Lapas Rantauprapat Tunjukkan Sportivitas di Trofeo Cup Bareng Dua UPT Pemasyarakatan Medan

Lapas Rantauprapat Tunjukkan Sportivitas di Trofeo Cup Bareng Dua UPT Pemasyarakatan Medan

Empat Pelaku PETI Kotanopan Diamankan Ditreskrimsus Polda Sumut

Ketua DPRD Mabar Sambangi Kementerian ATR/BPN Terkait Ganti Rugi Lahan Embung Anak Munting
