Ekonomi Morat-Marit Picu Kekerasan Terhadap Perempuan

bulat.co.id - Anggota DPRD NTT, Ana Waha Kolin mengatakan bahwa kekerasan terhadap perempuan dapat dipicu karena faktor ekonomi. Menurutnya, perempuan harus bisa mandiri.
Baca Juga:
"Paling penting adalah ketika seorang perempuan berdaya akan mengurangi kekerasan terhadap perempuan karena ketika seorang perempuan mempunyai ekonomi yang kuat, dia tidak selamanya mengharapkan penghasilan dari suaminya. Penghasilannya justru dapat digunakan untuk keperluan rumah tangga," kata Anggota DPRD NTT, Ana Waha Kolin usai memberikan dua kontainer jualan kepada Kelurahan Balela, Kecamatan Larantuka, Minggu (19/03/2023).
Baca Juga: PKB Gelar Uji Kelayakan Bacaleg Kabupaten Flores Timur Partai
Ana Kolin meyakinkan bahwa pemicu kekerasan terhadap perempuan ketika ekonominya morat-marit. Untuk itu, dirinya berharap dengan hadirnya bantuan dua kontainer jualan tersebut dapat membantu perkembangan perekonomian masyarakat Balela agar semakin sejahtera.
"Pertama, mereka bisa biayai kuliah anak sekolah, dan juga tetap kreatif untuk menambah modal ekonominya," ujarnya.
Ana Waha Kolin melanjutkan bahwa bantuan tersebut merupakan bagian dari kerjasama yang hebat antara dirinya dengan Lurah Balela, Yones Ekaputri Lamuri dan ibu PKK Kelurahan Balela.

Ketua DPRD Mabar Sambangi Kementerian ATR/BPN Terkait Ganti Rugi Lahan Embung Anak Munting

Stevi Harman Minta Menteri PPPA Siapkan Dana Khusus Bagi Organisasi yang Mendampingi Korban Kekerasan Asusila

BPN Mabar Tak Keluarkan Peta Bidang Tanah Bendung Anak Munting, Ganti Rugi Lahan Gagal

Puan Floresta Bicara Sebut Kepolisian Tak Paham Hukum

Sikap Floresa terkait Penanganan Kasus Kekerasan oleh Polisi Terhadap Pemimpin Redaksi, Herry Kabut
