Jelang 40 Tahun SMPK ST Gabriel, Doris Rihi Ajak Seluruh Alumni Memaknai Kembali Tujuan Pendidikan
bulat.co.id - SMPK St. Gabriel Larantuka akan genap berusia 40 tahun tahun ini. Guna menyongsong momentum ini, SMPK St. Gabriel dan Panitia Penyelenggara menggelar kegiatan Jalan Santai/Colour Fun pada Sabtu, (15/04/2023).
Baca Juga:
Acara jalan santai ini dimulai dari TPI kelurahan Amagarapati Larantuka, menyinggahi Pasar Inpres Larantuka untuk melakukan orasi, pembacaan puisi, aksi drumband, dan pilih sampah serta penanaman pohon di Kantor Bank NTT Cabang Larantuka dan di rumah warga. Jalan Santai ini kemudian dilanjutkan menuju ke SMPK St. Gabriel Larantuka, untuk melangsungkan acara pembukaan kegiatan menjelang pancawindu SMPK St. Gabriel Larantuka.
Baca Juga: Kapolda NTT dan Rombongan Ikut Prosesi Semana Santa Jumat Agung, Kapolres Flotim Ucap Terima Kasih
Bupati Doris Alexander Rihi dalam sambutan ketika membuka kegiatan menjelang pancawidu ini mengatakan kehadiran seluruh pihak dalam kesempatan ini tentunya bermaksud untuk bernostalgia kembali dan sama-sama bisa bersilaturahmi, berinteraksi menceritakan kenangan yang lalu di lembaga pendidikan ini.
"Pendidikan ini tentu memiliki perjalanan yang panjang dari 1983 sampai sekarang memiliki cerita dan dasar pembentukan. Saya atas nama Pemerintah Daerah menyampaikan terima kasih atas keterlibatan gereja dalam membangun pendidikan di Kabupaten Flores Timur ini. Dan ini menjadi tanggung jawab kita bersama dalam membangun dunia pendidikan sesuai amanat peraturan perundang-undangan," ungkapnya.
Menurut Bupati, dalam membangun pendidikan yang ada, dihadapi berbagai macam tantangan yang ada, seperti kebutuhan sarana prasarana, murid yang awalnya sedikit sampai sekarang sangat besar.
Lanjutnya, Bupati mengungkapkan bahwa setiap alumni akan memiliki cerita masa lalu dan bila dipahami secara baik tentang makna dari pendidikan awal yang diterima adalah bahwa lembaga pendidikan itu tentu ingin menghasilkan setiap orang untuk menjadi pribadi yang jujur, disiplin, memiliki karakter, tutur kata yang baik, serta sikap dan tingkah laku yang baik.
"Oleh karena itu saat sekaranglah kita duduk bersama, kita dapat menceritakan, kita dapat kembali kepada nilai-nilai pendidikan yang ada. Kalau kita memahami secara baik makna hadirnya pendidikan maka semua kita berada dalam satu tatanan norma sopan santun, sosial budaya, sikap karakteristik, tutur bahasa, tingkah laku yang baik. Di mana saja, baik terhadap pandangan orang, ataupun melalui berbagai media dalam berinteraksi pasti sangat sopan. Itu tujuan utama dari pendidikan. Suasana ini saya juga ikut sangat bergembira, karena saya juga berdiri di sini juga hasil dari pendidikan," pesannya.
Kepada seluruh siswa di lembaga pendidikan ini, Doris Rihi mendorong agar selalu tekun meningkatkan kompetensi diri dengan belajar dan membaca.
"Luangkan waktu untuk baca meski sedikit. Pasti sedikit demi sedikit akan membuka cakrawala berpikir kita dan akan berpengaruh pada cara pikir dan cara bertindak kita ke depan. Ke depan, butuh orang yang berkualitas untuk menghadapi perubahan jaman yanga ada," ajaknya.
Doris Rihi juga menegaskan keberpihakan pemerintah dalam mendukung pendidikan di setiap lembaga pendidikan serta mengapresiasi kehadiran dan keterlibatan gereja dalam pengembangan pendidikan di Flores Timur.
"Terima kasih kepada gereja dan semua pihak yang terlibat. Pemerintah juga tidak akan menutup mata, tapi keadaan kita memang seperti itu yang ada di Flores Timur, tidak hanya SMPK St. Gebriel, tetapi banyak sekolah yang memiliki keadaan yang berharap perhatian Pemerintah. Tahun ini ada beberapa fasilitas pendidikan yang akan disentuh, yang sangat parah mulai yang terdampak erosi, yang masih memilki dinding bambu akan diperhatikan. Selain itu ada infrastruktur jalan dan lain-lain," jelasnya.
Doris Rihi selanjutnya berharap masukan dan ide bagi pembangunan dan pemerintahan.
"Bupati bukanlah orang yang sangat sempurna, tetapi juga butuh masukkan untuk membangun daerah ini. Penjabat Bupati juga menjamin bahwa semua hal yang untuk membangun daerah dan masyarakat Flores Timur tidak akan dilakukan secara individual. Semuanya dalam kerangka aturan. Kalau ada hal-hal yang tidak jelas mari kita komunikasikan," sebutnya.
Momentum ini juga dimanfaatkannya untuk menyampaikan terima kepada semua pihak yang hadir dalam rangka mensukseskan prosesi Semana Santa dan Festival Bale Nagi di Larantuka.
"Keberhasilan Semana Santa dan Festival Bale Nagi sesungguhnya adalah keberhasilan masyarakat Flores Timur yang didukung oleh semua pihak yang dengan tertib melaksanakan dua event ini," tuturnya.
Kepala SMPK St. Gabriel, Sr. M. Varena, PRR, dalam sambutan menyongsong panca windu ini menjelaskan bahwa dalam banyak konteks dimaknai sebagai sebuah penggalan perjalanan waktu untuk dikenang, disyukuri dan dirayakan.
"Tentu selama 40 tahun dengan dinamika sebagai bagaian yang tak terpisahkan dari penggalan kisah dan cerita baik yang tercatat terpatri maupun yang tertinggal tetap hanya sebagai sebuah cerita. Tepatnya 40 tahun sekolah ini tanggal 18 Juli 1983 sekolah ini didirikan. Dilatari oleh dinamika kehidupan masyarakat sekitar kompleks komunitas biara suster-suster Putri Reinha Rosari yang peduli akan pentingnya pendidikan tingkat SMP. Hal ini sejalan dengan salah satu tugas kongregasi. Mendirikan dan menjalankan sebuah lembaga pendidikan formal yang bernuansa Katolik tentu tidak mudah seperti yang kita bayangkan, apalagi ini sekolah ini benar-benar berdiri dan berjalan dengan mengandalkan semata-mata kemampuan diri sendiri serta selalu bersandar pada pertolongan melalui Santa Maria Reinha Rosari sebagai pelindung utama Kongregasi," sebutnya.
Menurut Sr. Varena, hal yang paling pantas dilakukan sebagai generasi penerus adalah menghormati secara sungguh para pekerja tentunya, secara khusus bapak dan ibu guru yang pada jam-jam pertama berdiri di depan gerbang menyambut anak-anak yang datang untuk menimba ilmu di lembaga ini.
"Apresiasi dan penghargaan kepada para pendidik secara khusus yang pernah mengabdi di lembaga pendidikan tercinta ini. Bagi para tokoh yang masih hidup dan ada bersama kami juga memberikan apresiasi khusus. Bagi bapak ibu guru mantan guru yang pernah melatih di sini dan bagi yang telah berpulang kita doakan mereka," lanjutnya.
Secara khusus, Sr. Varena mengundang keterlibatan para alumni untuk bergabung dalam kemeriahan perayaan menyongsong panca windu sekolah ini.
Sr. Verena selanjutnya mengapresiasi Pimpinan Yayasan Gabriel Manek, SVD, Penjabat Bupati Flores Timur, Pimpinan Bank NTT Cabang Larantuka, Ketua Panitia dan seluruh anggota Panitia, orang tua dan wali murid, para alumni, para donatur, simpatisan, bapak dan ibu guru, para pegawai, dan peserta didik pada SMPK St. Gabriel yang telah bergabung dan mendukung seluruh rangkaian kegiatan ini.
Perayaan menyongsong panca windu sekolah ini, menurut ketua panitia, Silvester Witin- ditekankan pada eksistensi perjalanan sekolah ini yang selalu dilihat dalam tiga kategori waktu lampau, waktu lampau waktu kini dan waktu yang akan datang.
Silvester mengajak para alumni untuk senantiasa mengingat kembali rahim yang telah melahirkan para alumni.
"Almamater artinya ibu. Dengan almamater maka dengan sendirinya kita sebagai alumni kita diajak untuk ingat kembali rahim SMPK St. Gabriel ini, yang telah mengandung melahirkan dan membesarkan kalian semua," sebutnya.
Rangkaian kegiatan menyongsong panca windu sekolah ini berupa bakti sosial, pentas seni yang dilakukan oleh SMPK St. Gabriel, cerdas cermat, rekoleksi, temu akbar untuk para alumni. Sementara acara puncaknya sendiri akan diselenggarakan pada tanggal 29 September 2023 mendatang.
"Mudah-mudahan moment pada hari menjadi pemicu untuk kita bergerak ke depan, bahwa tanggungjawab untuk membesarkan sekolah ini tidak terletak pada para guru, tetapi terletak pada pundak kita masing-masing, orang tua, guru dan masyarakat yang merupakan komponen utama yang harus mendukung keberlangsungan pendidikan, sambil berharap semangat para alumni untuk tetap ingat almamater ini," tutupnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini, pejabat yang mewakili
Kapolres Flores Timur, Agus Niron, Ketua Yayasan Gabriel Manek SVD, Sr. M.
Yustisia, PRR, Kadis PKO, Felix Suban Hoda, Kadis Sosial, Anselmus Yohanes
Maryanto, Pastor Paroki St. Yosep Riangkemie, Rm. Andreas Fernandez, Pr, Sr.
para alumni, Supervisi Dana pada Bank NTT Cabang Larantuka, Awaludin BL, para
alumni, orang tua siswa, para pendidik dan tenaga pendidikan, dan undangan
lainnya. (Vinsen Huler)