Terungkap! Ini Motif Istri Bakar Suami Hidup-hidup di Deliserdang, Sudah Sering..

bulat.co.id - Polisi mengungkap motif pembunuhan seorang pria yang tewas dibakar hidup-hidup oleh istrinya sendiri.Peristiwa itu terjadi di salah satu warnet Pasar XV, Dusun V, Desa Medan Sinembah, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara (Sumut).

Korban, Jurdhi (22) tewas dibakar hidup-hidup oleh istrinya sendiri, Hisyam (22) warga Pasar XV, Dusun VI, Desa Medan Sinembah.

Baca Juga:

• Kampanye di Deli Serdang, Bobby Targetkan Tiga Tahun, Warga Sumut Bisa Berobat Gratis Pakai KTP
• Sejumlah Wilayah Terdampak Jadwal Pemadaman Listrik PLN UP3 Lubuk Pakam Hari Ini Rabu 12 Juni 2024
• Delapan Rumah Terbakar di Deliserdang

Antara pelaku dan korban ternyata sudah sering terjadi cekcok.

Dan ceksok di warnet tersebut merupakan cekcok terakhir keduanya.

Pelaku sendiri saat ini sudah diamankan pihak kepolisian.

"Pelaku sudah kita amankan," kata Kapolresta Deliserdang, KBP Raphael Shandy Cahya Priambodo, melansir Medan Pos, Sabtu (10/2/2024).

Raphael menjelaskan, pelaku ditangkap Unit Reskrim Polsek Tanjung Morawa di Jalan Medan-Tanjung Morawa KM 16,5, Dusun I, Desa Limau Manis pada Jumat (9/2/2024) sekira pukul 18.00 WIB.

Sebelum kejadian, jelas Raphael, pelaku sempat mendatangi warnet, yang belakangan disusul istrinya.

Di warnet tersebut juga, sang istri nekat menyiramkan BBM jenis Pertalite ke tubuh korban.

Sesaat kemudian, pelaku menyalakan pemantik api dan membakar tubuh korban yang telah basah oleh Pertalite.

Api pun menyambar dan menyelimuti tubuh korban.

Sementara peristiwa itu membuat pengunjung warnet panik dan berhamburan keluar.

Korban pun mengalami luka bakar yang cukup serius, dan dilarikan ke RS Rahmat Hidayat yang tak jauh dari lokasi kejadian.

Korban lalu dirujuk ke RSU Lubuk Pakam untuk mendapatkan perawatan medis yang lebih intensif.

"Setelah 6 hari dirawat, tepatnya, Kamis (8/2) sekira pukul 07.00 WIB oleh pihak rumah sakit korban dinyatakan meninggal dunia. Kemudian pihak keluarga bersedia agar jasad korban diautopsi di RS Bhayangkara, Medan," terang Rapahel.

Raphael menyebut, antara korban dan pelaku sudah sering terjadi cekcok.

"Motifnya diduga karena permasalahan ekonomi," pungkasnya.