Tradisi Menyatukan Masyarakat Melalui Kurban di Masjid Al-Ikhlashiyah

bulat.co.id -MEDAN I Setiap tahunnya, Masjid Al-Ikhlashiyah di Kelurahan Menteng, Medan Denai, menyelenggarakan tradisi kurban untuk Hari Raya Idul Adha.

Tradisi ini bukan hanya tentang menyembelih hewan kurban, tetapi juga memiliki makna yang lebih dalam, yaitu untuk menyatukan masyarakat dan menumbuhkan rasa kasih sayang di antara mereka.

Baca Juga:

• Area Alun-alun dan Masjid Agung Tanpa PJU, Warga Keluhkan Suasana Gelap Gulita 
• Khatam Al-Qur'an Polres Sergai Dalam Bingkai HUT Humas Polri ke-73
• Bencana Banjir - Longsor Sumbar, Ratusan Masyarakat Mengungsi ke Masjid

Pada tahun 2024, Masjid Al-Ikhlashiyah menyembelih dua ekor sapi untuk kurban. Hewan kurban tersebut kemudian dibagikan kepada masyarakat sekitar, terutama bagi mereka yang kurang mampu.

Kegiatan kurban ini diprakarsai oleh H Ngadi SE, Rahmat alias Ucok, Asmaran, dan Iwan Naga serta Alda Kartika dan Ustadz Yandi serta Maradona Harahap.

Mereka berharap tradisi ini dapat mempererat tali persaudaraan antar warga dan menumbuhkan rasa saling peduli.

Selain itu, momen Hari Raya Kurban ini juga menjadi pengingat bagi kita untuk menyembelih "hawa kebinatangan" dalam diri kita, seperti kesombongan, keserakahan, dan kedengkian.

Hal ini sejalan dengan kisah Nabi Ibrahim AS yang diperintahkan Allah SWT untuk menyembelih putranya, Ismail AS, sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT.

Melalui tradisi kurban ini, Masjid Al-Ikhlashiyah mengajak masyarakat untuk saling berbagi, saling menyayangi, dan hidup damai bersama.

Tradisi ini merupakan contoh indah bagaimana agama dapat menjadi pemersatu dan menumbuhkan nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan bermasyarakat.

Poin-poin Penting:

Masjid Al-Ikhlashiyah menyembelih hewan kurban untuk Hari Raya Idul Adha dan membagikannya kepada masyarakat.

Tradisi ini bertujuan untuk menyatukan masyarakat dan menumbuhkan rasa kasih sayang.

Kurban juga merupakan simbol untuk menyembelih "hawa kebinatangan" dalam diri kita.

Tradisi ini menjadi contoh bagaimana agama dapat menjadi pemersatu dan menumbuhkan nilai-nilai kemanusiaan.