Ribuan Imigran Serbu AS Tepat di Hari Natal

Mereka kemudian bergerak ke kawasan perbatasan dengan Amerika Serikat (AS), Minggu (24/12/2023) waktu setempat.
Kelompok imigran yang sebagian besar berasal dari Amerika Tengah dan Karibia itu berencana melanjutkan perjalanan ke utara untuk melintasi Meksiko dan mencapai perbatasan dengan AS.
Baca Juga:
Mereka dikabarkan telah berjalan sejauh 15 kilometer dari kota perbatasan selatan Tapachula untuk sampai ke Alvaro Obregon, dan berencana untuk berangkat lagi sekitar jam 4 pagi keesokan harinya.
Aktivis hak-hak migran Luis Garcia Villagran mendesak agar imigran tidak menjadi alat tawar-menawar politik dalam pemilihan presiden (Pilpres) mendatang di Amerika Serikat, negara tujuan para imigran.
"Kami tidak akan dihentikan, kami akan terus berjalan," katanya, dikutip dari Reuters Senin (25/12/2023).
Pemerintah setempat memperkirakan jumlah rombongan imigran rata-rata sekitar 8.000 orang per harinya. Sumber Reuters yang bepergian bersama kelompok tersebut mengatakan sebagian besar imigran berasal dari Amerika Tengah dan Selatan, serta Karibia.
Imigran asal Haiti, Ysguel Jean mengatakan bawha dia meninggalkan negara asalnya karena kejahatan yang merajalela, maraknya korupsi, dan karena dia ingin menafkahi kedua putrinya.
"Tiga bulan di Tapachula mencoba mendapatkan surat-surat, dan saya masih belum mendapatkan apa-apa. Saya lelah menunggu di Tapachula, kelaparan, dan tidak mampu mencari nafkah," katanya.

Lapas Padangsidimpuan Ikuti Arahan Dirjen Pemasyarakatan Secara Virtual

Sholat Jumat di Lapas Padangsidimpuan Berlangsung Khidmat

Seorang Warga Manggarai Barat Ditetapkan Sebagai Tersangka Penyelundupan BBM

Sekretaris DPP AWP2J Pinta Polres Tapsel Periksa Kabid Dikdas Pendidikan Tapsel Terkait Dugaan Pungli

Warga Asahan Kini Semakin Mudah Bayar Tagihan PDAM Tirta Silaupiasa Dengan BRImo
