Macet Semakin Parah, Jarak Tempuh Berastagi ke Kabanjahe Satu Jam
Macet Semakin Parah, Jarak Tempuh Berastagi ke Kabanjahe Satu Jam

Foto: bulat.co.id/Dede Basyri
Kemacetan yang menjadi santapan setiap hari nya, tepat di jalan Jamin Ginting, Desa Raya menuju Kota Berastagi. Akibat ruas jalan yang rusak, ditambah lagi saat banjir melanda dari guyuran hujan.
bulat.co.id - Kemajuan infrastruktur itu bukan soal dari bangunan mewah yang berdiri kokoh di pinggir jalan seperti Kantor Bupati, Wali Kota, Gubernur, rumah dinas para pejabat, super market atau mall, serta gedung pencakar langit, yang menandakan wilayah tersebut berkembang dari sebelumnya.
Kota wisata Berastagi dan Kota Kabanjahe, Kabupaten Karo dua tahun belakangan ini juga telah memasuki kemajuan. Kemajuan tersebut, bukan soal pariwisata, yang sudah tersohor hingga ke mancanegara lantaran iklimnya yang sejuk serta mempunyai dua gunung aktif, Sinabung dan Sibayak.
Bukan juga soal hotel berbintang, yang berlomba-lomba memberi promosi harga kamar, kepada para pengunjung terutama pada saat musim libur.
Atau pemandian air panas, yang sudah aman dinikmati para pengunjung, lantaran sempat menuai konflik antara pengelola air panas, yang berada di bawah kaki Gunung Sinabung, dengan Pemkab Karo, dan melibatkan pihak keamanan.
Apa lagi terkait menjamurnya bangunan Coffee Shop (Kafe), yang menawarkan fasilitas pemandangan sejuk seperti, suasana alam taman hutan raya (Tahura) mengingat saat ini trend anak muda menyeruput kopi bersama.
Baca juga: Minggu Perdana Harga Sayur Mayur Tetap Stabil
Tetapi ini soal rusaknya infrastruktur jalan raya Jamin Ginting, yang kondisinya semakin memprihatinkan setiap tahun nya. Akibat tidak diperhatikan oleh pihak dinas terkait, atau memang wilayah gunung sudah dipandang sebelah mata oleh para petinggi, yang memiliki kursi empuk di ruang kantor Gubernur Sumatera Utara.
Berdampak pada kemajuan jarak tempuh dari Kota Berastagi, menuju Ibu Kota Pemkab Karo, yaitu Kabanjahe sekitar satu jam, dengan durasi kecepatan kendaraan dibawah 50 kilometer per jam. Dimana lazimnya hanya menelan waktu berkisar 30 hingga 40 menit.
Padahal, jarak Berastagi - Kabanjahe berkisar 10 kilometer. Tetapi dapat menelan waktu 60 menit, bagi pengguna roda empat, dan roda dua berkisar 45 menit lebih.
Semua itu disebabkan setiap harinya, jalur jalan Kota Berastagi menuju Kabanjahe serta sebaliknya, kerap menuai kemacetan. Kemacetan panjang tersebut, setiap saat dirasakan pengguna jalan mulai dari Desa Raya hingga sampai Pajak Roga Berastagi.
Kemacetan disebabkan berapa faktor, atas jalur jalan rusak, berlubang, dan banjir saat hujan turun. Ditambah lagi angkutan umum yang mengantar anak sekolah tingkat SMP dan SMK kerap mencuri jalur, dan akhirnya menuai kemacetan terutama pada pagi hari, dan pulang sekolah.
Baca juga: Dinas Pertanahan Karo Segera Buat 300 Batas Tanah di Desa Batukarang
Begitu juga sopir angkutan kota dalam provinsi, yang kerap disebut raja jalanan mengutamakan uang setoran saja, tanpa memperdulikan kegelisahan para penumpangnya. Tidak jarang menuai kegaduhan atau perkelahian sesama sopir angkutan, dan kendaraan pribadi yang melintas.
"Setiap hari saya berangkat dari rumah, jam 15.10 WIB, dan sampai ditempat pangkalan jualan bakso di jalan Surya Indah Berastagi jam 15.50 WIB. Apa enggak kacau itu. Padahal naik sepeda motor, dan rumah saya di depan SMPN 3 Berastagi, Desa Raya. Setengah jam lebih juga baru sampaikan. Bagaimana lagi yang naik mobil, tidak bisa ambil jalur beram seperti kereta, apa enggak hitungan jam juga sampai, ke Berastagi atau Kabanjahe," keluh Agung, warga Berastagi, Minggu (5/2/2023).
Kemacetan tersebut ada berapa titik, lanjut diutarakan Agung, terutama di jalur jalan Desa Raya, seperti di simpang RS Amanda, dimana penguna jalan berlomba lomba masuk menuju jalan pintas (potong). Ditambah lagi angkutan umum kerap berhenti pas di simpang menunggu sewanya, menghambat pengguna jalan di belakangnya.
"Apa lagi memasuki jalan Pajak Roga, semua berlomba lomba untuk paling cepat masuk ke dalam Pasar Roga. Tidak banyak penguna jalan, yang mau mengalah, sudah pasti membuat macet. Ini yang disebut ada kemajuan di Karo soal waktu atas kemacetan. Dulu hanya menelan waktu 20 menit saya sampai ke pangkal jualan dari rumah," pungkasnya sembari keluhkan biaya pengeluaran bensin.
Editor
:
Tags
Dulanda Banjirjalan rusakKabupaten KaroKerap MacetKota Wisata BerastagiTertinggal Akibat JalanbulatBulat co idjalan rusakMacet
Berita Terkait

BPN Mabar Tak Keluarkan Peta Bidang Tanah Bendung Anak Munting, Ganti Rugi Lahan Gagal

Kapoldasu Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto SIK MH Dukung Kinerja Bank Sumut

Lapor Pak Presiden,! Jalinsum Sergai sering 'Makan' Korban: Kondisinya Bergelombang, Berlubang dan Gelap Gulita

Jalan Penghubung Desa di Tanjung Beringin Sergai Masih Banyak yang Rusak

Banyak Debu, Masyarakat Kelurahan Bandar Durian Minta Pemerintah Perbaiki Jalan Rusak

Kondisi Jalan Lintas Nasional Kota Langsa Membahayakan Pengendara
Komentar