Harimau Sumatera yang Dilepasliarkan Menteri LHK Muncul Lagi di Langkat dan Terkam Seekor Anjing

Hendra Mulya - Selasa, 23 April 2024 19:12 WIB
Harimau Sumatera yang Dilepasliarkan Menteri LHK Muncul  Lagi di Langkat dan Terkam Seekor Anjing
Istimewa
bulat.co.id - LANGKAT | Warga di Dusun V Sido Rejo Damar Hitam, Desa Mekar Makmur, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, masih terus dihantui atas kemunculan Harimau Sumatera.

Pasalnya seekor anjing peliharaan warga, baru-baru ini mati diterkam Harimau Sumatera.

Advertisement

Kejadian ini dibenarkan oleh Camat Sei Lepan, Muhammad Iqbal Ramadhan saat dikonfirmasi wartawan.

Baca Juga:

"Ya benar, sampai saat ini dari TNGL dan BBKSDA sudah turun ke lokasi," ujar Iqbal, Senin (22/4/24).

Lanjut Iqbal, sampai saat tim gabungan ini masih terus melakukan pencarian keberadaan Harimau Sumatera tersebut.

"Ini masih mencari lagi Harimau Sumateranya, mohon doanya, semoga cepat tertangkap," ujar Iqbal.

Kemudian Iqbal juga menambahkan, jika Harimau Sumatera yang menerkam seekor anjing ini, ternyata merupakan Harimau yang kemarin dilepasliarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) beberapa waktu lalu di Kecamatan Besitang.

"Harimau yang kemaren juga, yang di Besitang, ada kalung juga dilehernya. Warga sempat melihat Harimau," ujar Iqbal.

Dikabarkan sebelumnya, Ambar Goldsmith dan Beru Situtung, dua Harimau Sumatera ini harus kembali ke habitat alami, yaitu Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL)

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah melepaskan dua Harimau Sumatera tersebut di Taman Nasional Gunung Leuser dengan tiga helikopter yang turut dibantu TNI dan Polri.

Pelepasan dua harimau Sumatera dilakukan KLHK di sekitar zona inti blok hutan Lubuk Tanggal kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).

Tepatnya kawasan TNGL Resort Sei Betung SPTN Wilayah VI Besitang, Bidang PTN Wilayah III Stabat, Langkat, Sumatera Utara

KLHK memilih lokasi tersebut sesuai hasil kajian kesesuaian habitat yang dilakukan oleh Balai Besar TNGL bersama mitra pada 2022 silam.

Dua harimau yang dilepasliarkan, baik Ambar Goldsmith maupun Beru Situtung, merupakan hewan berjenis kelamin betina. Ambar berusia sekitar 5-6 tahun, sedangkan Beru 3-4 tahun.

Kedua harimau ini telah menjalani proses rehabilitasi untuk mengembalikan sifat keliarannya sebelum dilepasliarkan.

Menurut Menteri LHK Siti Nurbaya, pelepasliaran ini merupakan upaya penyelamatan satwa dari konflik satwa dan manusia yang juga sejalan dengan program konservasi harimau Sumatera.

Saat ini diperkirakan masih ada lebih dari seribu ekor harimau Sumatera yang hidup di sejumlah kawasan konservasi di Sumatera.

Dia turut mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas yang dapat mengganggu habitat Harimau Sumatera.

Namun belakangan, Harimau Sumatera yang diberinama Beru Situtung telah ditangkap kembali. Namun tidak dengan Ambar Goldsmith.

Si Raja Hutan yang berjenis kelamin betina berusia 3 sampai 4 tahun ini dilumpuhkan dengan cara ditembak bius oleh petugas yang kemudian masuk dalam perangkap, Sabtu (16/3/2024).

Penangkapan ini buntut karena adanya dua orang petani yang menjadi korban atas keganasan binatang buas yang satu ini.

Adapun kedua korban yang dimaksud bernama Jerimia Peranda Ginting dan Muhammad Ikhwan Sembiring.

Namun Ikhwan merupakan korban kedua yang diterkam Harimau Sumatera saat sedang memanen sawit di Dusun V, Desa Mekar Makmur, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Kamis (14/3/2024) petang.

Imbasnya, kedua kaki Ikhwan digigit hingga mengakibatkan luka robek.

Editor
: Hendra Mulya
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru