Tolak Konflik Horizontal Nabire Topo, Mahasiswa IMPT Manokwari Gelar Unjukrasa

"Maka aktor utama adalah kepala suku Wate menjual tanah terhadap suku Mee tetapi tanah lokasi ini adalah sertifikat asli yang pegang adalah suku Wate, setelah itu menjual juga kepada suku Dani juga akhirnya masalah konflik sudah terjadi di Nabire Papua Tengah," jelas Nobet mewakili senior ikatan mahasiswa pegunungan tengah IMPT, Manokwari.
Baca Juga:
- Satgas Pamtas RI-PNG Kewilayahan Papua Barat Yonif 642, Beri Ilmu Pengetahuan dan Wawasan Kewarganegaraan di SDN Kiruru
- Satgas Pamtas RI-PNG Kewilayahan Papua Barat Yonif 642, Beri Ilmu Pengetahuan dan Wawasan Kewarganegaraan di SDN Kiruru
- Penampakan Masjid Ibunda Anies Baswedan di Sorong, Pondasinya Batu dari Jalur Gaza
"Sehingga segera diselesaikan secara peraturan hukum pemerintah bahkan tanggung jawab oleh kepala Suku Wate," tegasnya.
Mewakili Dewan penasehat organisasi (DPO) Mias Kogoya Meminta kepada pemerintah segera di selesaikan persoalan konflik yang terjadi terhadap suku Lapangan dan suku Meepago.
"Di Tanah Papua ini konflik terjadi masyarakat Papua dan masyarakat Papua jadi Konflik terjadi ada di mana-mana, namun pemerintah tidak bisa menyelesaikan, jadi tolong di tuntaskan semua kasus ini," tegasnya Kogoya.
Kesempatan yang sama, Dewan penasehat organisasi (DPO) Raimondus Iyai menyampaikan peristiwa horizontal yang terjadi terhadap suku Dani dan Mee ini, aktor utama masalah itu adalah suku Wate. Sehingga kami tekankan kepada Suku Wate segera di adilkan.

Satgas Pamtas RI-PNG Kewilayahan Papua Barat Yonif 642, Beri Ilmu Pengetahuan dan Wawasan Kewarganegaraan di SDN Kiruru

Satgas Pamtas RI-PNG Kewilayahan Papua Barat Yonif 642, Beri Ilmu Pengetahuan dan Wawasan Kewarganegaraan di SDN Kiruru

Penampakan Masjid Ibunda Anies Baswedan di Sorong, Pondasinya Batu dari Jalur Gaza

Polisi Tembak Mati 4 Buronan Pelaku Pembuhuhan Kepala Distrik di Papua Barat

Panglima Papua Barat Bomberay Viktor Makamuke di Tangkap Polisi
