Drama Nikuba, Dicukei Pemerintah Dilirik Eropa

bulat.co.id -JAKARTA | Nikuba, kata ini belakangan viral di media sosial. Ya, Nikuba atau Niku Banyu merupakan alat pengubah air menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM). Alat ini viral karena penemuan itu seakan tak mendapat respon baik atau ducueki oleh pemerintah.
Sebaliknya, alat yang diciptakan Aryanto Misel asal Cirebun itu, malah dilirik oleh eropa. Tak tanggung-tanggung, penemu alat tersebut mengaku perusahaan Italia sangat antusias terhadap temuannya.
Baca Juga:
Baca Juga :Pembangunan Jembatan Glidik 2 Lumajang Ditargetkan Empat Bulan Rampung
Sebelum terbanng ke Milan, produsen otomotif asal Italia itu diseutkan survei langsung ke Cirebon. Selanjutnya, Nikuba mendapat kesempatan untuk presentasi di Milan pada 18 Juni 2023.
"Tiba saatnya Nikuba sebagai alternatif solutif akan mencoba terbang untuk dipresentasikan pada dunia. Meski memerlukan proses, namun ide, tindakan, komitmen dan keyakinan terhadap Nikuba sebagai alternatif energi terbarukan dapat menjadi peluang di masa yang akan datang," kata Pangdam III/Slw Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo.
Baca Juga :Ini Jabatan Pimpinan Daerah di Sumut yang Habis Masa Jabtan 2023
Pulang dari Milan, kabarnya Nikuba sudah mengantongi kerjasama dengan
perusahaan penyuplai energi untuk produsen otomotif Lamborghini dan juga
Ferrari.
"Perjanjian kerja sama dengan perusahaan penyedia sumber energi bagi Ferrari
dan Lamborghini," kata Kepala Penerangan Kodam III Siliwangi, Kolonel Inf
Adhe Hansen belum lama ini.
Belum dijelaskan lebih detail soal kerjasama yang dimaksud. Kendati demikian,
Aryanto Misel mengaku temuannya itu disambut antusias oleh perusahaan otomotif
di Italia. Aryanto juga berniat menjual temuannya itu senilai Rp 15 miliar.
"Dari pihak otomotif di Milan antusias sekali ya pak," kata Aryanto
dalam wawancara dengan stasiun TV nasional yang diunggah ulang di sosial media.
Ia juga rela bila teknologinya dibeli oleh pihak asing. Aryanto justru enggan
berharap ke pemerintah. Berbanding terbalik dengan perusahaan otomotif Italia,
Aryanto justru mengaku sudah dibantai habis.
"Saya enggak butuh mereka (pemerintah atau BRIN), saya sudah dibantai habis
pak enggak mau," aku Aryanto.
Sebelumnya, Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan bakal menyediakan
fasilitas riset untuk penemu Nikuba. BRIN sudah mengirimkan tim untuk melihat hal
tersebut tapi tim masih perlu riset lanjutan.
"Nikuba sudah kita ketahui sejak tahun lalu. Kami sudah mengirimkan tim ke
sana untuk melihat itu dan memang pada saat itu dari asesmen tim masih perlu
ada riset lanjutan," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko. (dhan/dtk)

Banjir Bandang di Italia Utara, Korban Tewas Akibat Badai Ekstrem

Uni Eropa Desak Untuk Menghindari Intervensi Militer di Lebanon

Tinjauan Pertemuan AS dengan Mitra Eropa dan Ukraina untuk Menguatkan Kemampuan Militer Ukraina

Revitalisasi Lapangan Merdeka Medan Terkendala, Bobby Nasution Diprediksi Tak Selesaikan Sebelum Pilgubsu

5 Negara yang Sudah Lolos 16 Besar Euro 2024, Terakhir Italia
