Pungli Marak di Siantar, Rombongan TK Dipungut Rp50 Ribu

- Sabtu, 17 Juni 2023 21:34 WIB
Pungli Marak di Siantar, Rombongan TK Dipungut Rp50 Ribu
Jhonson Siahaan
Bus wisata yang membawa rombongan anak-anak dari TK Kembang Melati, Desa Sukarame Baru, Kecamatan Kualu Hulu, Aek Kanopan, Kabupaten Labuhan Batu Utara.
bulat.co.id -Pungutan liar (Pungli) masih marak di Kota Pematang Siantar. Hal ini tentunya membuat masyarakat, baik dari luar mau pun dalam kota menjadi resah.

Kali ini, rombongan wisata Taman Kanak-kanak (TK) Kembang Melati, Desa Sukarame Baru, Kecamatan Kualu Hulu, Aek Kanopan, Kabupaten Labuhan Batu Utara, yang menjadi korban Pungli.
Baca Juga :Lidpamfik Denpom l/1 Pematangsiantar Tangkap Bandar Narkoba di Diskotik One Heart
Informasi yang diterima, Sabtu (17/6), peristiwa Pungli ini terjadi ketika rombongan TK melakukan kunjungan wisata ke Kebun Binatang Pematang Siantar. Ketika hendak pulang, rombongan dimintai membayar uang parkir Rp50 ribu.

Uang parkir tersebut diminta oleh pria bercelana pendek warna hitam dan memakai baju kaos warna putih. Pria itu dengan memaksa pihak rombongan untuk membayar parkir sebesar Rp50 ribu.


Lantas, seorang guru memberikan uang parkir Rp10 ribu, namun pria tersebut tetap memaksa agar menyerahkan Rp50 ribu. "Kami bayar Rp10 ribu, tapi dipaksa harus bayar Rp50 ribu," ujar Cory, salah seorang guru.

Karena tidak diminta sesuai yang diminta, lanjut Cory, pria tersebut tetap menunggu di depan bus yang ditumpangi anak-anak TK itu. "Kami minta karcis parkir, tapi pria tersebut tidak bisa memberikan. Namun dia tetap memaksakan harus membayar uang parkir Rp50 ribu," ucapnya.
Baca Juga :Niat Cari Kerja Berujung Maut, Wanita di Tebingtinggi Jadi Korban Pembunuhan
Akibat paksaan yang terus dilakukan, akhirnya para guru enggan memberikan uang Rp50 ribu sesuai yang diminta pria tersebut. "Kami terus dipaksa, karena menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, akhirnya kami kasi apa yang dia minta," ungkap Cory.

Tak berhenti sampai situ, Pungli kembali terjadi di tengah Kota Pematang Siantar. Ketika rombongan sedang istirahat sejenak melihat Kota Pematang Siantar, seorang pria memakai celana pendek dan kaki yang bertato meminta uang parkir.


Tidak terima diminta uang parkir, pihak sekolah pun tetap bersikukuh tidak memberikan uang parkir. Lantas, pria bertato itu pun berlalu sambil berbicara sendiri.

Sementara itu, Jhonson Siahaan, orang tua dari salah satu siswa TK Kembang Melati yang ikut dalam rombongan, mengaku kesal dengan ulah juru parkir (jukir) pembohong di Pematang Siantar.

"Mana bisa dipaksakan harus bayar Rp 50 ribu. Kalau memang ada tiket parkirnya, ya kita bayar. Tapi kalau tidak ada tiket parkirnya itu pungli," kesalnya.

Terpisah, Kapolres Pematang Siantar, AKBP Fernando SH SIK yang dikonfirmasi perihal jukir pembohong mengatakan, akan mengeceknya. "Besok kita cek ke lapangan," jawabnya singkat via WhatsApp (WA).

Advertisement
Halaman :
Editor
:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru