Mewakili Kaum Disabilitas, Gadis Cantik Berkacamata di Pemalang Maju Sebagai Bacaleg

bulat.co.id -Keterbatasan fisik bukanlah suatu halangan bagi seseorang untuk berkarya. Namun, tekat yang kuat dibarengi dengan keyakinan menjadi kunci utama bagi setiap orang untuk meraih impiannya.

Seperti Zahrotun (22) salah satunya. Gadis cantik berkacamata penyandang disabilitas ini memiliki keyakinan maju sebagai bakal calon legislatif (bacaleg) pada Pemilu serentak 2024.

Baca Juga:

• Antisipasi Bencana Gempa Bumi, Rutan Pemalang Gelar Simulasi Penyelamatan 
• Anak -anak di Pemalang Manfaatkan Daun Pisang Untuk Payung Saat Hujan Tiba 
• Optimis Dapat Mendulang Suara 70 Persen Pada Pilkada, Ratusan Kader PKS Turun Ke Jalan 

Ini merupakan sejarah bagi Kabupaten Pemalang, sebab Zahrotun merupakan wanita pertama penyandang disabilitas yang memiliki telat ikut bertarung dalam Pemilu.

Bakal calon berwajah cantik yang selalu riang dan komunikatif ini, mengaku mantap maju mengisi bursa bakal calon legislatif dari partai Perindo.

Ditemui di rumahnya dikawasan Gang Blimbing, RT 03/ 04 Mengoneng, Kelurahan Bojongbata, Kecamatan Pemalang Kota, Kabupaten Pemalang Rabu (17/5/2023), Zahrotun mengaku jika keterbatasan fisik bukanlah suatu alasan, untuk meraih cita - citanya dalam dunia politik.

Penggemar berat Menteri Sosial, Sri Mulyani ini, mengaku jika dirinya baru pertama kali mencalonkan diri dalam Pemilu Legislatif.

"Saya didaulat untuk maju oleh partai serta dukungan dari lingkungan tempat tinggal saya serta semangat dari teman alumni sekolah dan yang paling penting adalah doa restu dari ibu," katanya.

Gadis cantik kelahiran Kabupaten Pemalang, 11 Mei 2001 ini, punya latar belakang pendidikan di sekolah negeri. Dari TK Putra VII , Sekolah Dasar Negeri 05 Bojongbata, SMP Negeri 03 Pemalang serta Sekolah menengah Kejuruan Negeri 01 Pemalang.

Dirinya masih terus optimis meraih gelar sarjananya yang saat ini masih tertunda.

"Saya masih terus berkeinginan bisa kuliah, seperti keinginan saat masih sekolah," tuturnya.

Untuk perolehan kuota suara, dirinya optimis karena perwakilan perempuan di Dewan Legislatif sangat dibutuhkan masyarakat.

"Dengan posisi saya sekarang sebagai penyandang disabilitas, ketika Allah meridhoi saya jadi anggota dewan, perjuangan penyandang disabilitas tentunya yang akan menjadi agenda saya dalam bekerja sebagai wakil rakyat," imbuhnya.