PMII Gelar Dialog Publik Tentang Peran Pesantren Dalam Pembangunan di Tapsel

bulat.co.id - Pengurus PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) Cabang Padangsidimpuan (Psp) dan Tapanuli Selatan (Tapsel) menggelar Dialog Publik yang berjudul Peran Pesantren Dalam Pembangunan Daerah TapseI dengan peserta mahasiswa utusan Perguruan Tinggi se Kota Psp dan Tapsel bertempat di Hotel Sitamiang Kota Psp, Jumat (19/5/2023) sore.
Baca Juga:
Ketua PMII Cabang Pdp dan Tapsel, Henni Marito Siregar didamping Ketua Panitia Rizki Rahmad Fauzi Siregar mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberi edukasi kepada masyarakat khususnya mahasiswa terkait peran pesantren khususnya dalam perjalanan pembangunan Kabupaten Tapsel.
Baca Juga: Pengurus PWNU Sumut Dilantik, Gus Yahya Ajak Nahdilyin untuk Berkhidmat
"Sebagai generasi muda, kita ingin mengetahui kondisi dan pola pendidikan di dalam pesantren serta dampak keberadaannya ditengah warga sekitar pesantren tersebut" ucap Henni.
Para narasumber di giat ini, KH Abdul Karim, ulama yang turut mendirikan IAIN sebagai cikal bakal berdirinya UIN Syahada Kota Psp Jafar Syahbuddin Ritonga. Pimpinan Pesantren Modern Darul Mursyid Simanosor Tapsel dan Zainal Efendi Hasibuan Dosen UIN Syahada Psp.
KH. Abdul Karim pada kesempatan tersebut menceritakan bagaimana ulama Ahlussunnah wal jamaah atau kelompok ahli tafsir, ahli hadis dan ahli fikih berjuang membangun Tapsel melalui Pesantren dengan mengelaborasi ajaran agama dan tradisi dalam menumbuhkan semangat kebangsaan.
Dijelaskannya, bahwa dalam membangun daerah Tapsel atau Tabagsel ada 3 prioritas yang mereka lakukan yakni membangun Jiwanya, membangun Badannya dan membangun Persatuan, jelasnya
"Peran pesantren dan ulama di bawa Tuanku Rao dan kaum Paderi sangat berpengaruh, sehingga warna maupun pengaruh Minang sangat kental di Tapsel," sebutnya
Sedangkan, H.Jafar Syahbudin Ritonga sebagai Ketua Yayasan Pesantren Modern Darul Mursyid menjabarkan tentang posisi pesantren sebagai Lembaga Pemberdayaan Umat yang bisa ambil peran dan masuk ke segala lini.
"Disamping sebagai lembaga pendidikan keagamaan, pesantren dapat berperan sebagai lembaga sosial kemasyarakatan yang dapat membantu pemerintah dalam menyebar luaskan inovasi pembangunan kepada masyarakat, dan menggerakkan masyarakat agar berperan serta dalam pembangunan juga meningkatkan perekonomian masyarakat," papar Jafar.
Disampaikannya, bahwa Bank Indonesia (BI) telah membantu Darul Mursyid di bidang pengembangan usaha dan ekonomi sebesar 8 Miliar.
"Kegiatan pesantren Darul Mursyid telah mampu membantu perekonomian warga sekitar mulai dari pelatihan hingga permodalan secara bergulir. Jadi pesantren harus punya keunikan dan keunggulan," ungkapnya.

Ketua DPRD Mabar Sambangi Kementerian ATR/BPN Terkait Ganti Rugi Lahan Embung Anak Munting

BPN Mabar Tak Keluarkan Peta Bidang Tanah Bendung Anak Munting, Ganti Rugi Lahan Gagal

Wabup Adlin Tambunan: Pesantren Pilar Pendidikan Generasi Muda Religius

Pesantren Tahfiz Azhar Center Lepas Santrinya ke Kalimantan

8 Santri di Rohul Jadi Korban Kekerasan Seksual Oleh Gurunya
