Demo Setahun Kematian Mahasiswa, Kapolres Kupang Kota Beri Penjelasan

bulat.co.id -KUPANG | Demo Aktivis Cipayung (PMKRI, GMNI, GMKI, PMII, HMI) Kota Kupang, yang meminta Kapolresta Kupang Kota optimal melakukan proses penyelidikan satu tahun kematian mahasiswa inisial SB, mendapat tanggapan dari kapolres saat menggelar diskusi.

Kapolresta Kupang Kota, Kombes Pol Rishian Krisna Budhiaswanto, saat menerima massa di halaman Mapolresta, menyampaikan pihak kepolisian sampai saat ini masih bekerja secara serius.

Baca Juga:

• Bupati dan Wakil Bupati Kompak Terima Demo dari Aliansi Masyarakat Peduli Desa Sergai
• Membayangkan NTT 2045: Emas atau Was-was?
• Pemilihan Ketua OSIS SMA Negeri 5 Langsa Jadi Aksi Nyata Penerapan Proyek P5

Baca Juga :Kupang Dalam Aksi di Depan Polresta">Ini Tuntutan Cipayung Kota Kupang Dalam Aksi di Depan Polresta

Lebih lanjut dikatakannya, bahwa penyidik dari kapolresta Kupang Kota hanya dua orang untuk tangani kasus kematian SB. Sementara, terkait penambahan anggota penyidik, tentunya harus memenuhi beberapa unsur, yaitu material, metod, and money.

Kapolres Kupang Kota itu juga mangakui, bahwa saat ini ada kendala, pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa kecuali dengan melakukan optimalisasi dengan penyidik yang ada.

Baca Juga :Kupang Gruduk Mapolresta Kupang Kota">Dinilai Gagal Tangani Kasus Kematian SB, Aktivis Cipayung Kota Kupang Gruduk Mapolresta Kupang Kota

Sementara itu, Ketua Germas, mengaku sudah berkomunikasi dengan pihak keluarga SB dan diakui belum pernah mendapatkan surat resmi SP2HP dari Kapolresta Kupang Kota.

Menjawab poin tersebut, Krisna mengatakan, bahwa SP2HP sudah dikirimkan melalui hasil DNA. "Ketika kami temukan hasil yang baru lagi, akan kami informasikan kepada pihak keluarga secara resmi melalui surat SP2HP," tuturnya.