Kesal Dijelek-jelekan, Mantan Istri Juru Bicara Menteri Pertahanan RI Beberkan Keburukan Dahnil Anzar Simanjuntak
Hendra Mulya - Jumat, 24 Februari 2023 10:08 WIB

bulat.co.id -Kesal terus dijelek-jelekan, Heni Novitasari, mantan istri Juru bicara Menteri Pertahanan RI, Dahnil Anzar Simanjuntak akhirnya beberkan keburukan mantan suaminya.
Melalui akun Facebook atas nama Heni Novitasari menceritakan seluruh keburukan mantan suami yang tidak perduli kepadanya meski dalam kondisi mengandung.
"Lama nggak nulis status pengen nulis status agak panjang, karena muak dengan yang omongan sampah. 17 tahun menikah saya diam bahkan sudah cerai jalan 3 tahun saya maaih pilih diam. Ini bukan karena perceraianya yang saya sesalkan, karena perceraian itu memang saya yang minta sejak lama. Sekarang saya cuma mau bilang gini," tulis Heni di branda akun Facebook milinya.
"Perempuan yang kamu jelek-jelekin kemana-mana itu adalah perempuan yang telah melahirkan 4 anak, menyusui merawat, mengasuh anak-anak lebih kurang 17 tahun," tambah Heni.
Diceritakan Heni, di usia 22 tahun, dirinya mengandung anak pertama dan saat itu masih kuliah semester akhir. "Kebanyakan pengantin baru itu saat hamil anak pertama, istrinya dimanja-manjakan? excited punha anak pertama, tapi tidak begitu dengan saya, setiap mau berangkat kuliah pagi saya diperintah-perintah tuk cuci piring, nyapu ngepel, padahal dia tahu istrinya lagi morning sick muntah-muntah, boro-boro cuci piring dan lainnya, kan nahan mual aja susah, sudah kebayangkan gimana? Dia ngapain? Oh bossy dong duduk manis sambil nunjuk-nunjuk," celoteh Heni.
Menginjak usia hamil tua, lanjut Heni, dirinya jalan pagi di komplek seorang diri, sementara dia (Dahnil Anzar) tidur di rumah. "Sampai-sampai kalau saat jalan pagi ketemu tetangga yang sama-sama hamil tua di jalan sama suaminya, saya pilih menghindar karena malu kalau ditanya mana suami saya," ujar Heni sembari tertawa.
Di saat melahirkan anak pertama, cerita Heni, dirinya sempat mengalami baby blues hingga menyebabkan tidak bisa menyusui lantaran air susu tidak ada. "Disaat baby blues bukannya hadir sosok suami buat menghibur dan lainnya, yang ada marah-marah ga jelas, bahkan nyalahin karena gak bisa menyusui. Akhirnya saya makin stress untung ada ayah saya yang support dan lainnya," bebernya.
Masih cerita Heni, di usia 25 tahun, dirinya melahirkan anak bernama Luna. Saat itu sekitar pukul 01,00 wib, ketuban kandungannya pecah. Namun mantan suami bukannya khawatir, malah membiarkan dirinya seorang diri ke rumah sakit dengan menumpang ojek.
"Sampai dokter melihat saya tercengang dan berkata ibu tahu nggak ini bahaya buat ibu dan janin. Kenapa ibu sendiri? Suami ibu mana? Saya jawab suami saya keluar kota dok. Bayangin dalam kondisi kayak gitu aja saya bisa nutupi suami yang di rumah enak-enakan tidur. Dan yang lebih parahnya lagi, dia bukannya merasa bersalah, eh malah bangga banget cerita ke keluarga dan teman-teman yang lagi jenguk kalau saya jam 01.00 wib naik ojek sendirian ke rumah sakit. Ntah apa yang ada dipikiran dia saat itu.. Saya hanya bisa tarik nafas memaklumi sikapnya," kata Heni.
"Sat hamil anak ketiga, begitu lagi, saya ke RS sendiri lagi dan harus memaklumi segala kesibukan kamu yang melebihi kesibukan presiden. Bahkan miris di ending anak ke empat juga begitu, bahkan lebih parah dari hamil bulan pertama, sampai akhirnya saya kontrol sendiri, sampai dokter bilang, bu kalau melahirkan kan mah suaminya, ada ya? Hoho, dikira hamil nggak bersuami, huhu. Tapi pas melahirkan juga gak ada suami, berjuang di ruang persalinan sendiri. Lagi- lagi saya sabar dan maklum atas nama kesibukannya," pungkas Heni menceritakan masa dirinya saat bersama Dahnil Anzar Simanjuntak.
"Perempuan yang kamu jelek-jelekin ini pernah naik angkot gendong-gendong Ayyid sambil bawa baju yang diambil dari konveksi untuk dijual lagi. Saya lakukan itu diam-diam tuk membantu operasional rumah beli susu, pampers dan lainnya. Saya lakukan dengan senang hati," tutupnya.
BERSAMBUNG
Editor
: Hendra Mulya
Tags
Berita Terkait

Rumput Liar Melambai lambai Pengunjung Embung Anak Munting, Terbengkalai Hingga Tak Jelas Manfaatnya

Wisatawan Dilarang Masuk Pantai Pulau Padar, Penjaga Sebut Bos Mau Datang Bangun Hotel

Santri Ponpes Darul Zakir Alwi Raih Medali Emas Tingkat Nasional, Riau Open Competition 2025

Kades Pekan Tanjung Beringin Raih Penghargaan Nasional atas Percepatan Penurunan Stunting

Region Head Pimpin Upacara Hari Pahlawan Tahun 2024 di PTPN IV Regional VI

Badan Migrasi PBB: Lebih dari 14 Juta Orang Mengungsi di Sudan
Komentar