Misteri Bukit Mendelem, Simpan Sejarah Kabupaten Pemalang Ribuan Tahun Yang Lalu

Salah satu pemerhati sejarah di Kabupaten Pemalang, Daryono (60) menuturkan jika Gunung Mendelem merupakan alur sejarah sebagai saksi peradaban, dimana tempat bersemayamnya Seorang Raja besar yang menjadi cikal bakal Raja-Raja di Pulau Jawa, yang makamnya berdampingan dengan makam istrinya.
Baca Juga:
Dua nama Mendelem dan Pemalang, yang masing-masing memiliki latar belakang sejarah sangat penting, dimana keduanya pernah mengukir kejayaan masa lalu kerajaan Pemalang.
Kerajaan Pemalang adalah termasuk cikal bakal raja-raja Jawa tertua yang ketujuh, dimana kerajaan tersebut diperintah oleh Prabu Rakai Panaraban, yang dinobatkan pada tahun 784 M atau 706 Caka.
Historia Vitae Magistra ( sejarah selalu menjadi guru terbaik ) dengan adanya bukit mendelem dan berbagai peninggalan aktifitas masyarakatnya, membuktikan bahwa suatu peradaban pernah terbangun yang turun temurun, Menjadi adat yang dipercaya oleh masyarakat bahwa bukit mendelem merupakan simbol peradaban nyata Kabupaten Pemalang dimasa lalu.
Gunung Mendelem merupakan sebuah Bukit yang terletak pada alur deratan punggung Gunung Slamet, yang membujur ke timur, tetapi menyendiri dari deretan tersebut, tepatnya diapit oleh deretan punggung pegunungan Slamet yang mengarah ke utara, dengan ketinggian 1450 mdpl diatas permukaan laut.
Arti bahasa Mendelem sendiri berasal dari satu kata yaitu Mendem, jadi mendelem dari kata mendem mendapat sisipan kata EL menjadi mendelem, yang mempunyai makna tempat untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta atau Pepunden untuk dapat mengurai problematika kehidupan. Dari kata mendem itulah petunjuk kuat bahwa Gunung Mendelem sebagai peninggalan sejarah. Bahwa pada masa lalu telah terjadi peradaban yang meng- indikasikan ritualisme masyarakatnya.
Adapun nama lain dari Gunung Mendelem yaitu Gunung Jimat dan Giri Wasiat, karena Gunung tersebut dikeramatkan oleh masyarakat setempat sebagai Gunung yang banyak menyimpan benda-benda pusaka atau Ajimat. Keberadaan petilasan seperti Damar wulan, Raden Patah sebagai bukti bahwa yang berangkutan pernah berziarah kesana, bahkan Presiden Soekarno maupun Presiden Suharto konon pernah berkunjung kesana.
Menurut cerita di puncak Gunung Mendelem juga terdapat makam Rahyangta Penaraban dan istrinya Nini sekar Melati, petilasan Damarwulan, petilasan Raden Patah dan Petilasan Syeh Maulana Maghribi.
Ditempat terpisah seorang pemerhati sejarah sekaligus salah satu sesepuh yang kerap menjadi panitia hari jadi Kota Pemalang, Rabadi ( 60 ) menuturkan pada timbulat.co.id, Senin (3/4/2023 ) jika banyaknya silang pendapat tentang situs atau tempat peninggalan bersejarah masa lalu Kota Pemalang, merupakan hal yang wajar. "Yang jelas semakin terkuak kalau Pemalang sebuah wilayah cukup tua di pulau Jawa," jelasnya.

Antisipasi Bencana Gempa Bumi, Rutan Pemalang Gelar Simulasi Penyelamatan

Anak -anak di Pemalang Manfaatkan Daun Pisang Untuk Payung Saat Hujan Tiba

Optimis Dapat Mendulang Suara 70 Persen Pada Pilkada, Ratusan Kader PKS Turun Ke Jalan

Dibawah Guyuran Hujan, Program Jumat Berkah Rizal Bawazier Tetap Dilaksanakan

Mobil Kru TV One Dihantam Truk Box ,3 Wartawan Meninggal 2 Luka -luka
