Sangat Disayangkan, Alat Musik Warisan Budaya Dunia Cuman Dijual di Pinggir Jalan Pemalang

Masih menurut Hendi, mainan anak berupa gamelan mini tersebut, sekarang kalah bersaing dengan mainan anak-anak berupa game atau mainan elektronik lainnya, dirinya juga merasa sedih, kenapa untuk sarana permaianan anak-anak harus tergerus dan tergusur dengan permaianan impor dari negara luar.
Padahal menurut Hendi, banyak orang-orang bule yang lihai memainkan alat musik gamelan. Minat mereka kurang, anak SD sekarang lebih suka bermain smartphone dengan berbagai aplikasi game di dalamnya.
Baca Juga:
Hendi agak bernada sedih, sambil terus tangan-nya memainkan gamelan saron, membawakan lagu karya Wage Rudolf Supratman, lagu kebangsaan Indonesia, "Indonesia Raya", ditabuh dengan sederhana penuh makna, oleh Hendi si penjual gamelan mini.
Mari kita Merenung Sejenak, pada jaman peradaban masih terbelakang, Spanyol hanya bisa bangga dengan Gitarnya, Italia bangga dengan Pianonya, India bangga akan musik Harvanya, Sementara Bangsa Indonesia (jawa khususnya), sudah mempunyai seperangkat Gamelan yang terbuat dari pengecoran logam Besi dan Kuningan? Satu perpaduan maha karya Teknologi Peleburan Logam yang menghasilkan sebuah karya musik yang begitu Mencengangkan Dunia, akan tetapi sangat disayangkan, maha karya itu merana cuman di jual di pinggir jalanan

Antisipasi Bencana Gempa Bumi, Rutan Pemalang Gelar Simulasi Penyelamatan

Anak -anak di Pemalang Manfaatkan Daun Pisang Untuk Payung Saat Hujan Tiba

Optimis Dapat Mendulang Suara 70 Persen Pada Pilkada, Ratusan Kader PKS Turun Ke Jalan

Dibawah Guyuran Hujan, Program Jumat Berkah Rizal Bawazier Tetap Dilaksanakan

Mobil Kru TV One Dihantam Truk Box ,3 Wartawan Meninggal 2 Luka -luka
