Suku Bajo di Indonesia Jadi Inspirasi Sutradara Film Avatar 'The Way of Water'
Suku Bajo di Indonesia Jadi Inspirasi Sutradara Film Avatar 'The Way of Water'

Foto: YouTube/20th Century Studio Canada
Tangkapan layar film Avatar 'The Way of Water'
bulat.co.id -Film Avatar seri kedua 'The Way of Water' sedang diburu oleh pecinta film bergenre fiksi ilmiah Indonesia. Tak sedikit masyarakat yang rela antri untuk menonton Jake Sully dan Neytiri mempertahankan Pandora dari jajahan manusia bumi.
Tepat pada Rabu (14/12/2022), film sekuel Avatar kedua yang di sutradarai oleh James Cameron ini mulai meramaikan pemutaran film di bioskop Indonesia.
Film yang miliki durasi 192 menit tersebut, menyajikan keindahan alam Pandora dari mulai hutan dan lautan jernih yang memanjakan mata pata penontonnya.
Namun tak terduga, keindahan laut dalam film Avatar 'The Way of Water' tersebut terinspirasi dari bentangan alam indah Indonesia. Tak hanya itu, Suku Bajo juga menjadi referensi sutradara dalam menciptakan Suku Metkayina dalam filmnya.
Hal ini ternyata menjadi perhatian Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia (Manparekraft) Sandiaga Uno. Dikutip melalui postingan Instagram resminya @sandiuno menyebutkan, bahwa panorama Indonesia menjadi salah satu inspirasi James Cameron dalam menggarap filmnya.
Baca juga: Ada Klan Baru di Avatar: The Way of Water
"Ternyata Indonesia Jadi Salah satu Inspirasi Film Avatar The Way of Water," tulis Sandiaga dalam unggahannya.
Hingga Jumat (23/12/2022), unggahan yang diunggah @kemenparekraf.ri dan sandiuno tersebut sudah dikomentari oleh 2.204 warganet dan disukai hingga 178.474 pengguna Instagram.
Disebut terinspirasi dari suku Bajo Melalui unggahan yang sama, Sandiaga mengungkapkan fakta menarik di balik film Avatar The Way of Water.
"Sutradara film, James Cameron, mengakui sendiri bahwa suku Metkayina dalam film sequel tersebut terinspirasi dari suku Bajo Indonesia yang hidup di rumah panggung dan mampu menyelam dengan kurun waktu lama di dalam air," tulis Sandi.
Suku Bajo adalah salah satu suku di Indonesia yang ditemui di wilayah perairan sekitar Sulawesi, Kalimantan Timur, Maluku, hingga Nusa Tenggara.
Penjelasan Sutradara
Baca juga: Sandiaga Uno Siap 'Dipinang' PPP Sebagai Capres
Melansir dari kompas, Sutradara Avatar The Way of Water, James Cameron, sempat mengungkapkan bahwa salah satu inspirasi filmnya itu memang berasal dari Indonesia.
Melalui wawancaranya di saluran YouTube National Geographic, Cameron mengaku bahwa sejak kecil dia memiliki hubungan istimewa dengan keindahan laut.
Bahkan, selama beberapa dekade, dia pernah mengeksplorasi panorama laut.
Menurut dia, ada satu keterkaitan antara Pandora (planet yang ada di film Avatar) dan Bumi, yakni terumbu karang.
"The most obvious relationship is coral reefs and tropical atoll formations especially in the central and western Pacific (Hubungan yang paling jelas adalah terumbu karang dan formasi tropis terutama di Pasifik tengah dan barat)," jelas dia.
Faktanya, sekitar 25 persen kehidupan ikan di laut memang bergantung pada terumbu karang.
Baca juga:Film Ana de Armas yang Wajib Ditonton
Tak hanya menyuguhkan keindahan laut, Cameron juga melakukan riset yang cukup panjang untuk menghadirkan budaya di film sekuel Avatar ini.
Seperti diketahui, di dalam film, Jack Sully memutuskan untuk memboyong keluarganya menemui suku Metkayina yang merupakan penguasa lautan.
Suku tersebut memiliki tato di beberapa bagian tubuhnya. Selain itu, mereka juga tinggal di tepi pantai yang disebut Desa Awa'atlu.
"The are the sea people in Indonesia that live on stilted homes and live on rafts and so on (Mereka adalah orang-orang laut di Indonesia yang tinggal di rumah panggung dan hidup di atas rakit dan sebagainya)," kata Cameron.
Cameron juga mengaku terinspirasi dari budaya Polinesia untuk menciptakan karakter dari suku Metkayina.
Editor
:
Tags
AvatarAvatar 2indonesiaJake SullyJames CameronKemenparekrafMetkayinaMeytiNeytiriPandoraSandiaga UnoSuku BajobulatBulat co id
Berita Terkait

Dari Daerah untuk Dunia SMSI Teguhkan Komitmen Kebebasan Pers di Hari Pers Internasional

Membayangkan NTT 2045: Emas atau Was-was?

Gubernur Melki: Otonomi Daerah Kunci Menuju Indonesia Emas 2045

BPN Mabar Tak Keluarkan Peta Bidang Tanah Bendung Anak Munting, Ganti Rugi Lahan Gagal

Ketua PSI Sergai Buka Puasa Bersama dengan Alumni Sekolah Perwira Angkatan 20.1992/1993 Sukabumi

Ketua PSI Vera Pasaribu Hadiri Buka Puasa Bersama DPC PPP Sergai
Komentar