4 Warga Jambi Jadi Tersangka Penyelundupan 36 Ton Batu Bara Ilegal
Redaksi - Selasa, 06 Februari 2024 11:45 WIB

Istimewa
bulat.co.id - BUNGO | Polisi menangkap dan menetapkan tersangka kepada empat orang warga Jambi atas kasus penyelundupan 36 ton batu bara ilegal di Kabupaten Bungo, Jambi.Kapolres Bungo AKBP Singgih Hermawan mengatakan pengungkapan 36 ton batu bara tersebut dari 2 kasus yang ditangani Satreskrim Polres Bungo. Kasus tersebut terungkap ketika para tersangka melintas di Jalan Lintas Sumatera, Bungo.
"Ada dua kasus 10 ton dan 26 ton dengan total 36 ton
batu bara tanpa dokumen. Masing-masing dua orang tersangka yang diamankan pada 27 Desember dan 17 Januari," kata Singgih, Senin (5/1/24).
Kemudian, untuk kasus kedua dengan tersangka Nahili (43) dan Agus Haryadi (30), warga Kota Jambi. Keduanya diamankan di Jalan Lintas Sumatera, Kecamatan Bathin II Pelayang.
"Modusnya kedua ini sama melakukan pengangkutan menggunakan truk dengan tidak ada dokumen sah diamankan di Jalan Lintas Sumatera. Dari dua kasus damar batu bara ini hendak dibawa ke Pulau Jawa," jelasnya.
Singgih menyebut dari hasil penyelidikan, batu bara itu diangkut dari tambang liar di Bungo maupun dari Sumatera Barat. Pengangkutan batu bara ilegal ini bukan yang pertama dilakukan oleh para tersangka. Saat ini, polisi masih mengembangkan penerima batu bara ilegal tersebut.
"Damar batu bara ini diambil ada yang dari Bungo dan ada yang di Padang. Tetapi ini tertangkapnya di Jalan Lintas Sumatera, Bungo. Hasil pemeriksaan sudah ada yang ke-6 kali," ujarnya.
Atas perbuatannya itu pelaku diganjar Pasal 161 UU RI nomor 3 tahun 2020 tentang perubahan atas UU RI nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu bara Jo Pasal 55 ayat 1 ke 1e KUHP atau Pasal 362 Jo Pasal 480 ke 1e KUHP.
"Tersangka terancam hukuman 5 tahun penjara," tegasnya.
Baca Juga:Singgih menjelaskan untuk kasus pertama, petugas mengungkapnya di Jalan Lintas Sumatera, Desa Tanah Priuk, Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas. Petugas mengamankan dua orang sopir bernama Mahbub Nawawi (28) dan Eko Prasetyo (30), keduanya merupakan warga Bungo, Jambi.
- Publik Menduga Pimpinan DPRD Manggarai Barat Tidak Memahami LHP BPK dan Berusaha Menyembunyikan Kesalahan Pemerintah
- Kanis Jehabut Tidak Ingin Temuan BPK Dibacakan di Ruang Tertutup dan Tidak Diketahui Publik
- Wabup Weng Ingin Manggarai Barat Jadi Contoh Bagi Kabupaten Lain Dalam Memerangi Kanker Serviks
Editor
: Hendra Mulya
Tags
Berita Terkait

Publik Menduga Pimpinan DPRD Manggarai Barat Tidak Memahami LHP BPK dan Berusaha Menyembunyikan Kesalahan Pemerintah

Kanis Jehabut Tidak Ingin Temuan BPK Dibacakan di Ruang Tertutup dan Tidak Diketahui Publik

Wabup Weng Ingin Manggarai Barat Jadi Contoh Bagi Kabupaten Lain Dalam Memerangi Kanker Serviks

Soroti Proyek Parapuar, Ino Peni; Jangan Sampai Kita Gonggong ke Pengusaha, Pemerintah Sendiri Tidak Bayar Upah Pekerja

Mantan Pimpinan Cabang Bank Plat Merah di Sergai Jadi Tersangka Dugaan Korupsi 1,3 Miliar

Ketua DPRD Mabar Sambangi Kementerian ATR/BPN Terkait Ganti Rugi Lahan Embung Anak Munting
Komentar