Anggota DPRD Sumut Dicokok, Korupsi Proyek Jalan Rp26 Miliar

JT, anggota DPRD Sumut dari Fraksi NasDem, ditangkap Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara pada Rabu (4/9/2024).
Ia diduga terlibat dalam korupsi proyek perbaikan jalan provinsi senilai Rp26,8 miliar.
Baca Juga:
- Mantan Kades dan Bendahara Ditahan Kejari Labuhanbatu, Diduga Korupsi Dana Desa 1,6 Milyar Rupiah
- Humas Tabagsel Gelar Aksi Unjuk Rasa, Desak Kejari Padangsidimpuan Usut Dugaan Korupsi Anggaran RDTR
- Terkait Stunting di Madina, Arief Tampubolon: Siapapun yang Terlibat Harus Mempertanggungjawabkan Perbuatannya
Proyek yang seharusnya meningkatkan kualitas infrastruktur di Kabupaten Toba Samosir ini diduga disalahgunakan untuk kepentingan pribadi oleh Jubel Tambunan dan beberapa rekannya.
Modus yang digunakan adalah dengan melakukan pekerjaan tidak sesuai dengan kontrak dan memalsukan data proyek. Akibatnya, negara mengalami kerugian mencapai Rp5,1 miliar.
Jubel Tambunan tidak hanya menikmati aliran dana proyek, tetapi juga memiliki saham di perusahaan kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut.
Hal ini semakin memperkuat dugaan keterlibatannya dalam kasus korupsi ini.
Selain Jubel Tambunan, beberapa tersangka lain dalam kasus ini juga telah ditahan, di antaranya kepala dinas PUPR Sumut, pejabat yang bertanggung jawab langsung atas proyek, dan direktur perusahaan kontraktor.
Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, lewat koordinasi bidang intelijen, Yos A Tarigan, menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengusut tuntas kasus ini dan membawa semua pelaku ke meja hijau.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak ragu melaporkan setiap tindakan korupsi yang mereka ketahui.

Mantan Kades dan Bendahara Ditahan Kejari Labuhanbatu, Diduga Korupsi Dana Desa 1,6 Milyar Rupiah

Humas Tabagsel Gelar Aksi Unjuk Rasa, Desak Kejari Padangsidimpuan Usut Dugaan Korupsi Anggaran RDTR

Terkait Stunting di Madina, Arief Tampubolon: Siapapun yang Terlibat Harus Mempertanggungjawabkan Perbuatannya

Terkait Stunting di Madina, Arief Tampubolon: Siapapun yang Terlibat Harus Mempertanggungjawabkan Perbuatannya

Empat Bulan Pasca Penggeledahan, Kejari Labuhanbatu Belum Ungkap Perkembangan Terkini
