Kekurangan Tentara, Pria Ukraina yang Tinggal di Luar Negeri Diminta Bergabung dengan Dinas Militer
Redaksi - Jumat, 22 Desember 2023 12:30 WIB
bulat.co.id -UKRAINA | Menteri Pertahanan (Menhan) Ukraina Rustem Umerov mengatakan pria Ukraina berusia antara 25 dan 60 tahun yang tinggal di luar negeri akan diminta melapor untuk dinas militer.
Dia menggambarkan hal ini sebagai sebuah "undangan", namun sepertinya menyarankan siapa pun yang tidak mematuhi akan dikenakan sanksi.
Kendati demikian, juru bicara kemudian mengklarifikasi bahwa panggilan tersebut tidak dipertimbangkan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan kepada wartawan pada Selasa (19/12/23) bahwa dibutuhkan 450.000-500.000 tentara baru, tetapi mencapai hal ini adalah "masalah sensitif".
Hal ini terjadi ketika serangan balasan Ukraina baru-baru ini tampaknya terhenti.
Kyiv juga mengalami kemunduran dalam penyediaan bantuan, karena Partai Republik AS memblokir paket militer senilai USD61 miliar dan Hungaria menghentikan kesepakatan keuangan Uni Eropa (UE) senilai 50 miliar euro.
Dalam analisis angka dari badan statistik UE Eurostat pada November lalu, BBC Ukraina menemukan bahwa sekitar 768.000 pria Ukraina berusia 18-64 tahun telah meninggalkan negaranya ke UE sejak dimulainya invasi besar-besaran oleh Rusia.
Angka tersebut tidak termasuk warga negara yang tinggal di luar UE, atau mereka yang tinggal di luar negeri sejak sebelum Februari 2022.
Dalam sebuah wawancara dengan media Die Welt, Bild dan Politico, Umerov menggambarkan upaya perekrutan tersebut sebagai "bukan sebuah hukuman" namun "sebuah kehormatan".
"Kami masih mendiskusikan apa yang harus terjadi jika mereka tidak datang secara sukarela," ujarnya.
Namun kemudian juru bicara kementerian tampaknya menyangkal adanya unsur paksaan apa pun.
"Tidak ada diskusi mengenai agenda pemanggilan dari luar negeri," kata Illarion Pavlyuk, dikutip media Ukraina.
"Menteri menyerukan seluruh warga Ukraina untuk bergabung dengan tentara, di mana pun mereka berada," lanjutnya.
"Hanya karena Anda belum menerima surat panggilan, bukan berarti ancaman terhadap Ukraina telah hilang. Apakah itu berlaku bagi warga Ukraina di luar negeri? Tentu saja," tambahnya.
Tidak ada pusat perekrutan di luar Ukraina, dan pihak berwenang Ukraina tidak mempunyai cara untuk memaksa siapa pun untuk menghadirinya.
Menteri Pertahanan mengatakan bahwa penting untuk bersikap adil, dengan memberikan informasi kepada anggota yang dimobilisasi bagaimana mereka akan dilatih dan diperlengkapi, kapan dan di mana mereka akan bertugas dan kapan mereka akan diberhentikan.
Zelensky menyatakan dalam konferensi pers akhir tahun pada Selasa (19/12/2023) bahwa saat ini terdapat 500.000 tentara Ukraina di garis depan.
Dia juga mengatakan ada masalah dengan rotasi dan hari libur. Saat ini wajib militer dan sukarelawan wajib bertugas hingga akhir perang, dan hanya diperbolehkan cuti 10 hari dalam setahun.
Sebagai perbandingan, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pekan ini ada 617.000 tentara Rusia yang ambil bagian dalam apa yang disebut "operasi militer khusus" di Ukraina.
BBC tidak dapat memverifikasi jumlah pasukan itu secara independen.
Baca Juga:
Editor
: Hendra Mulya
Tags
Berita Terkait
Tak Hanya Yudi Irawan, Pj. Gubsu Janji Tindak Tegas PNS Tidak Netral di Pilgub Sumut
PNS Pemprov Sumut Ketangkap Jadi Ketua Relawan Paslon di Pilkada Serentak
Pjs Bupati Apresiasi Pelatihan Tenaga Terampil Kontruksi Digelar Dinas PUTR Dan Hub Pakpak Bharat
Pemkab Sergai Terima Visitasi Monev KIP Tahun 2024 Komisi Informasi Sumut
Kejati Sumut Kembali Tahan 2 Tersangka Dugaan Korupsi BOK dan Jaspel Puskesmas di Seluruh Kabupaten Tapanuli Tengah
Pengendalian Inflasi Pangan,Disketapang Dan Pertanian Pakpak Bharat Laksanakan Gerakan Pangan Murah
Komentar