Ketika Ketegangan Iran-Israel Menghantui Pasar Keuangan

Ada beberapa sentimen pasar yang mendorong pelemahan kinerja pasar saham di Asia pada perdagangan hari ini.
Pertama dari memburuknya data manufaktur AS yang masih mengalami kontraksi, dan kedua memanasnya tensi geopolitik di timur tengah.
Baca Juga:
Data manufaktur AS merealisasikan angka sebesar 47.2 atau masih mengalami kontraksi.
Data manufaktur tersebut membuat bursa saham di AS ditransaksikan di zona merah dan menyeret sejumlah bursa saham di Asia termasuk IHSG.
"IHSG pada perdagangan hari ini berpeluang ditransaksikan dalam rentang 7.550 hingga 7.630," ujar Pengamat Ekonomi Sumut Gunawan Benjamin dalam keterangannya, Rabu (2/10/2024).
Sementara itu, kinerja mata uang rupiah terpantau melemah ke level 15.220 per US Dolar. Mata uang rupiah melemah seiring dengan memudarnya agresifitas pemangkasan bunga acuan yang dilakukan oleh The FED.
Selain itu, serangan Iran ke Israel juga turut menjadi kabar buruk bagi pasar uang. Bahkan penurunan imbal hasil US Treasury tidak menjadi kabar positif bagi Rupiah di hari ini.
Serangan Iran ke Israel menjadi kabar buruk bagi pasar keuangan secara keseluruhan. Rupiah berpeluang ditransaksikan dalam rentang 15.170 hingga 15.250 per US Dolarnya.
Disisi lain, harga emas dunia ditransaksikan menguat ke level $2.660 per ons troy nya. Harga emas naik seiring kekuatiran akan perang yang lebih besar.

Sinergi TNI-POLRI Kibarkan Merah Putih Perkuat Nasionalisme di Tanjung Beringin

Antisipasi Kemacetan, Satlantas Polres Labuhanbatu Gelar Pos Padat

Polres Sergai Tanam Jagung Lahan 2 Hektar, Siap Mendukung Penuh Program Ketahanan dan Swasembada Pangan

GP3A Maju Bersama Tanjung Beringin Bantah Tuduhan Penggelapan Dana Bantuan Oplah dari Kementan RI

RSU. Melati Perbaungan: Tidak Benar Telantarkan Pasien Lakalantas, Korban Kami Rawat dengan Baik
