Krisis Air di Eropa Makin Mengkhawatirkan

Baca Juga:
Mittelberger menambahkan, hujan salju juga berada dalam tingkat yang rendah. Hal itu terjadi di daerah Pyrenees yang "mendekati rekor terendah kuantitas salju sepanjang tahun tersebut," kata Mittelberger.
Di Pegunungan Alpen, jumlah salju menyusut 63 persen daripada yang biasa berdasarkan data dari CIMA Research Foundation. Krisis salju di musim dingin pun dapat mengancam persediaan air di musim semi dan panas. Pasalnya, tidak ada salju yang mencair yang dapat menambah pasokan air di sungai.
Di musim panas lalu, Prancis telah mengalami kekeringan terburuk. Menurut Mittelberger, situasinya bisa "lebih buruk jika tidak ada curah hujan yang signifikan di dalam beberapa bulan ke depan," kata Mittelberger.
Sementara itu di Italia, sungai terpanjang Po mengalami penyusutan jumlah air sebanyak 61 persen daripada yang biasanya tahun ini.
Pemerintah Italia pada musim panas lalu pun telah mengumumkan keadaan darurat di area sungai tersebut.
"2023 baru saja dimulai. Tetapi itu sudah menunjukkan tanda-tanda yang memburuk dalam hal cuaca dan kekeringan," kata Giorgio Zampetti, Manajer Umum Legambiente, sebuah kelompok pemerhati lingkungan di Italia.

Seorang Warga Manggarai Barat Ditetapkan Sebagai Tersangka Penyelundupan BBM

BPN Mabar Tak Keluarkan Peta Bidang Tanah Bendung Anak Munting, Ganti Rugi Lahan Gagal

Polisi dan Masyarakat Bersinergi Bersihkan 400 Kg Sampah di Pulau Monyet Labuan Bajo

Diduga Tak Miliki Izin BPOM, Aek Lan dan Madina Murni Dilaporkan

Nelayan Mitra Bajo Menolak Aktivitas Reklamasi di Pantai Mawatu
