SIKAP PEMUDA MEMANDANG PILKADA Oleh Muhammad Gibran Rambe 

Reza - Jumat, 02 Agustus 2024 14:00 WIB
SIKAP PEMUDA MEMANDANG PILKADA Oleh Muhammad Gibran Rambe 
Reza


Advertisement

Perlahan tapi pasti, politik yang tadinya sangat acak mulai membentuk pola yang harus dibaca secara cermat oleh elite partai.Terdapat beberapa kajian ilmiah terkait kepemimpinan masa depan Indonesia.

Baca Juga:

Diantaranya adalah pemimpin masa depan harus mampu menggerakkan dunia kerja, dunia kreativitas, dunia inovasi, jiwa entrepreneurship, dan memengaruhi pasar dan industri global (Peramesti dan Kusmana, 2018).

Kemudian, gaya kepemimpinan yang disuka oleh para milenial lebih banyak mengarah ke kepemimpinan yang sifatnya merakyat dan demokrasi (Premelani dan Widyastuti, 2021).

Pemimpin masa depan adalah mereka yang mampu melihat akar permasalahan bangsa, menawarkan solusi alternatif, dan memiliki pandangan global, demokratis, serta menghargai keragaman dengan menghindari pilihan tindakan radikal atau konflik (Tanti, 2012).

Selanjutnya, terdapat pula kajian tentang kelompok milenial.Diantaranya, generasi millennial merupakan generasi modern yang aktif bekerja, penelitian, dan berpikir inovatif tentang organisasi, memiliki rasa optimisme dan kemauan untuk bekerja dengan kompetitif, terbuka, dan fleksibel.

Generasi ini dapat menjadi sebuah motor penggerak untuk mewujudkan pembangunan dalam masyarakat, dan mampu beradaptasi dengan modernisasi. Oleh karena itu diperlukan seorang pemimpin perlu untuk menyesuaikan dengan generasi yang mereka pimpin (Bhagawanta, 2019).

Di samping itu, ada tujuh karakteristik unik pemimpin Indonesia di pemerintahan daerah. Pertama, sebagian besar individu paruh baya. Kedua, kebanyakan pria.

Ketiga, agama dan kesukuan merupakan faktor esensial dari elektabilitas kepala daerah. Keempat, kebanyakan dari mereka sangat tinggi berpendidikan.

Kelima, banyak dari mereka berasal dari pejabat pemerintah. Enam, mereka aktif mengikuti berbagai organisasi. Ketujuh yang sangat amat penting, mereka juga sangat berpengalaman dalam bidang pemerintahan. Karakteristik pemimpin Indonesia dapat saling terkait satu sama lain.

Pemimpin Indonesia tidak hanya berpendidikan tinggi tetapi juga berpartisipasi aktif berbagai organisasi dan memiliki pengalaman yang luas dalam peran kepemimpinan dan sektor pemerintah terkait lainnya (Angkawibawa dan Rezki, 2023).

Pemilih muda harus mampu menilai seorang kontestan dari kacamata "policy-problem solving", yaitu sejauh mana para kontestan mampu menawarkan program kerja atas solusi bagi suatu permasalahan yang ada, juga memiliki kepekaan terhadap masalah nasional dan kejelasan program kerja. Hal tersebut harus dapat dibuktikan dari seberapa pengalaman yang dimiliki.

Meneladani Mohammad Hatta, bahwa pemimpin harus bertanggung jawab atas tindakannya, dan demokrasi tidak hanya memilih figure yang terbaik, yaitu tidak semata memiliki nilai dan daya ikat emosional (seperti sisi personal figur seorang pemimpin).


Editor
:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru