Tersulut Emosi, Dirut Pudam Tirta Bina Rantauprapat Todongkan Pistol ke Guru Pesantren, Cek Faktanya

bulat.co.id -LABUHANBATU | Aksi arogansi Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Dirut Pudam) Tirta Bina Rantauprapat, Paruhum Nali Siregar tidak patut di contoh.
Bagaimana tidak, sebagai pejabat daerah, dirinya nekat menodongkan senjata sejenis pistol ke salah seorang guru Pesantren Tahfizh Azhar Centre (PTAC) Desa Damuli Pekan, Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura).
Baca Juga:
Atas aksinya itu, pihak pesantren sempat ketakutan dan melaporkan hal itu ke pihak kepolisian.
Baca Juga :Terekam CCTV, Pencuri Spesialis Pembongkar Rumah Diringkus Polres Labuhanbatu
Diketahui, peristiwa itu terjadi pada Jumat (29/9/23) lalu. Saat itu, Paruhum Nali Siregar mendatangi Pesantren TAC Damuli Pekan untuk meminta izin kepada guru di sana agar anaknya bisa keluar dari pesantren.
Oleh sang guru, anak Paruhum Nali Siregar diberi izin setelah selesai sholat Jumat. Namun Paruhum Nali tidak terima dengan keputusan sang guru dan berujung cekcok mulut.
Tersulut emosi, Paruhum Nali langsung mengambil senjata mirip pistol dan menodongkannya ke seorang guru Pesantren TAC.
Tak terima dengan perlakuan Paruhum Nali, akhirnya peristiwa itu dilaporkan ke Polsek Kualuh Hulu agar diproses secara hukum yang berlaku.
Polisi Selidiki Kasus dan Sita Senjata
Atas laporan korban, akhirnya pihak kepolisian Polsek Kualuh Hulu melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus tersebut.
Polisi juga sudah meminta keterangan dari pelaku atas tindakan arogansi yang mengancam nyawa seseorang.
Selain itu, senjata mirip pistol yang digunakan pelaku saat mengancam guru pesantren juga sudah di sita.
Pelaku Ngaku Emosi Saat Peristiwa Terjadi
Dirut Pudam Tirta Bina Rantauprapat, Paruhum Nauli mengakui semua perbuatannya dan mengaku khilaf, tersulut emosi saat peristiwa terjadi.
Baca Juga :Gencar Patroli Blue Light, Polsek Kualuh Hulu Tekan Peredaran Narkoba
"Memang saat itu saya khilaf bang, emosi tak terkontrol. Awalnya saya mau mempermisikan anak, tapi wali kelasnya memberikan izin setelah shalat Jumat, di situlah timbul emosi sehingga saya todongkan senjata," katanya, Rabu (5/10/23).
Paruhum Nali juga mengaku saat ini dirinya dan korban sudah berdamai secara kekeluargaan.
Paruhum Bantah Dirinya Todongkan Senpi
Paruhum Nali membantah kalau saat peristiwa, dirinya menodongkan senjata api mirip pistol. Dia mengatakan kalau itu adalah mancis yang bentuknya mirip dengan senjata api.
"Bukan senjata api atau senjata air softgun, tapi senjata mainan seperti korek mancis. Saya juga berharap persoalan tersebut tidak berkepanjangan karena sudah berdamai dengan pihak korban," sangkalnya dikutip dari waspada online, Selasa (10/10/23).
Saat ditanya perkembangan proses hukum dan perdamaian hal tersebut. Paruhum Nali memohon agar kasus tersebut tidak mencuat kemana mana.
"Tolong bang redam masalah ini, jangan sampai kemana mana. Sudah diselesaikan secara kekeluargaan," pintanya.
Permasalahan Proses Restorative Justice
Kapolsek Kualuh Hulu AKP Ghulam Yanuar Lutfi melalui Kanit Reskrim Polsek Kualuh Hulu Ipda Yuna H Gultom membenarkan adanya laporan penodongan senjata ke salah seorang guru Pesantren TAC Damuli Pekan.
"Iya, ada korbannya membuat laporan, yang lebih tahu kasusnya adalah penyidik. Tapi korban dan pelakunya sudah berdamai, kasusnya sudah ditutup melalui proses Restorative Justice (RJ)," kata Ipda Yuna H Gultom.
Baca Juga :Bertemu Pengurus SMSI Labuhanbatu Raya, Ini Pesan Anggota Kompolnas Muhammad Dawan
Sambung Yuna, proses RJ berdasarkan Peraturan Polri No 8 tahun 2021 tentang penanganan tindak pidana berdasarkan keadilan restoratif.
Ditanya terkait senjata tersebut, lalu Yuna menjawab, kedua belah pihak sudah berdamai dan senjata yang digunakan adalah senjata mainan yang berupa korek mancis.
"Yang ditodongkan bukan senjata api atau air softgun, tapi korek mancis yang menyerupai senjata api. Kalau senjata air softgun tentunya akan kita pertanyakan ijinnya. Korek mancis menyerupai senjata sudah kita sita dan sekarang ada di tangan penyidik," ucapnya.
(Sumber : Wol)

Ratusan Guru Gelar Aksi Unjuk Rasa di Kantor DPRD Padangsidimpuan

Mantan Plt. Bupati Labuhanbatu Ellya Rosa Siregar Mewariskan Masalah, Pengangkatan 2 Pejabat Tabrak Perpres dan Pertek BKN

Keberatan Atas Pemberitaan Mencatut Namanya, Ahmad Ansyari Siregar Layangkan Somasi

Maraknya Pencurian di Wilkum Polres Sergai Resahkan Masyarakat, LPKH Desak Kasat Reskrim Bergerak

Tok, MK Nyatakan Gugatan Paslon Hero Kabur, Maya-Jamri Sah Pemenang Pilkada Labuhanbatu
