Tanaman Masyarakat Rusak, PT PAL Diminta Tanggungjawab

Tidak hanya rusak, rumah masyarakat di dusun 13 dan 14 juga mengalami banjir setelah parit untuk pembuangan air lahan sawit dibuat.

Baca Juga:Macet Jalinsum Medan-Rantauprapat Hingga 10 KM

"Tidak hanya merusak tanaman warga dan membuat banjir. Masyarakat di dusun 13 dan 14 juga kesulitan melintasi jalan akibat ada pembuatan pembuangan air lahan pihak perusahaan. Masyarakat bahkan tidak diajak untuk bermusyawarah terkait pembuatan parit tersebut," kata masyarakat Dusun 04, Joni Pandiangan, Sabtu (25/2/2023).

Baca Juga:

• DPRD Manggarai Barat Akan Sampaikan Aspirasi Hasil RDP ke Pusat
• BPN Mabar Tak Keluarkan Peta Bidang Tanah Bendung Anak Munting, Ganti Rugi Lahan Gagal
• Polisi dan Masyarakat Bersinergi Bersihkan 400 Kg Sampah di Pulau Monyet Labuan Bajo

Ditambahkan Joni, masyarakat sudah memberitahukan terkait masalah ini kepada masing-masing kepala dusun, namun belum mendapatkan tanggapan apa pun. "Kami ingin PT PAL dan pihak pemerintah bertanggungjawab atas dampak yang dirasakan masyarakat," tambah Joni.

Terkait kronologis pembuatan parit untuk pembuangan air dari lahan PT PAL bermula saat PT PAL dan pemerintah memperbaiki jalan di kawasan tersebut. "Sebelumnya tidak pernah jalan diperbaiki. Ternyata alasan diperbaikinya Jalan Dusun 04 agar bisa membuat parit pembuangan air lahan PT PAL ke sungai," terang Joni.

"Setelah memperbaiki jalan, mereka membersihan parit dari Dusun 04 hingga ke-14. Jalan Dusun 13 dan 14 dipotong untuk membuat pembuangan air lahan," sambungnya.

Sedangkan Kepala Dusun setempat masih belum memberikan tanggapannya terkait masalah ini.