Ratusan Hektar Mangrove Langkat Rusak, Ondim Minta Bantuan Pusat

bulat.co.id -LANGKAT | Ratusan hektar lahan mangrove di Kabuten Langkat dilaporkan rusak akibat perambahan liar. Kondisi ini setidaknya sangat meprihatinkan karena dapat berdampak buruk terhadap lingkungan dan masyarakat pesisir.
Baca Juga:
- Dua Rumah di Sei Bingai Dibakar OTK, DPC GRIB Jaya Langkat: Diduga Buntut Penyerangan Sekelompok Orang
- Temui Bupati Langkat, Anggota DPRD-SU Jonatan Tarigan Sampaikan Hasil Reses: Minta Prioritaskan Pembangunan Infrastruktur Jalan Desa
- Vantony Mengaku Kecewa Usai Terima SP2HP dari Polres Langkat: Padahal Bukti Lengkap
Persoalan kerusakan mangrove ini terungkap dalam reapat koordinasi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Fokopimcam) di Aula Kantor Bupati Langkat, Kamis (14/9) pagi.
Baca Juga :IRT di Langkat Diringkus Polisi Gegara Aniaya Ibu Muda
Hadir pada
pertemuan itu Bupati Langkat Syah Afandin, Kapolres Langkat AKBP Faisal
Simatupang, Ketua Pengadilan Negeri (PN) Stabat, Ledis Meriana Bakara, Ketua
DPRD Langkat Sribana Perangin Angin, para camat, dan kapolsek.
Banyak hal
yang dibahas pada rapat koordinasi itu, mulai dari peredaran narkoba hingga
kerusakan lahan mangrove. Masing-masing camat dan kapolsek juga menyampaikan
situasi terkini terkait kamtibmas di wilayahnya.
Berkaitan dengan kerusakan lahan mangrove, Bupati Langkat Syah Afandin, dikonfirmasi usai kegiatan mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi sikap Kapoldasu yang mengambil langkah cepat untuk menindak lanjuti kerusakan mangrove tersebut.
Ondim, sapaan akrab Syah Afandin menyebutkan, bahwa kerusakan lahan mangrove di Langkat cukukp luas, mencapai 700 hingga 800 hektar.
Baca Juga :Diduga Arus Pendek 1 Rumah di Langkat Hangus Terbakar
"Terkait mangrove,
pertama kali saya mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada Kapoldasu yang
telah mengambil tindakan tegas terhadap pembalakan liar. Di sisi lain, saya
meminta kepada pemerintah pusat agar dapat memberikan bantuan guna percepatan reboisasi
di wilayah mangrove yang sudah rusak," ucapnya.
Ondim
menyebutkan, mangrove sangat dibutuhkan oleh kelangsungan ekositem alam, di
mana mangrove menjadi tempat berkembangnnya biota laut.
"Wilayah
Langkat terdiri dari pesisir yang masyarakatnya bergantung dengan laut.
Rusaknya mangrove ini juga berdampak pada masyarakat kita, khususnya para
nelayan," ucap Ondim.
Sejauh
ini, tambah Ondim, dampak dari keruskan mangrove sudah dirasakan oleh nelayan.
Salah satunya adalah kurangnya hasil tangkapan ikan.
"Kalau
hasil tangkapan ikan berkurang, sudah pasti pendapatan masyarakat kita juga
berkurang. Hal ini lah yang perlu kita atasi, bagaimana mangrove kembali baik
dan tangkapan ikan nelayan juga baik. Sehingga akhirnya pendapatan mereka ikut
baik," tutur Ondim.

Dua Rumah di Sei Bingai Dibakar OTK, DPC GRIB Jaya Langkat: Diduga Buntut Penyerangan Sekelompok Orang

Temui Bupati Langkat, Anggota DPRD-SU Jonatan Tarigan Sampaikan Hasil Reses: Minta Prioritaskan Pembangunan Infrastruktur Jalan Desa

Vantony Mengaku Kecewa Usai Terima SP2HP dari Polres Langkat: Padahal Bukti Lengkap

Putusan PN Stabat Menangkan Dr. Andy Padriadi Wiharjokusumo dalam Sengketa Galian C di Langkat

Mawatu Resort Babat Mangrove untuk Bangun Tanggul, AHY: Mangrove Itu Tanggul Alami
