Kasus Penemuan Mayat, Unpri Medan : 5 Mayat yang Ditemukan Polisi Adalah Cadaver
Redaksi - Rabu, 13 Desember 2023 16:00 WIB

Istimewa
Tangkapan layar PrimTv
bulat.co.id -MEDAN | Universitas Prima Indonesia (Unpri) berikan tanggapan dan buka suara terkait penemuan mayat di gedung kampus tersebut yang videonya sempat viral dan menghebohkan masyarakat.
Unpri Medan menyebutkan kalau 5 mayat yang ditemukan polisi saat melakukan penggeledahan adalah cadaver. Cadaver itu, kata mereka sudah ada sejak tahun 2008 yang digunakan untuk media belajar.
Dosen Anatomi Fakultas Kedokteran Unpri Ali Napiah Nasution mengatakan bahwa dirinya mendampingi polisi pada Selasa (12/12/23) sekitar pukul 15.00 WIB.
"Untuk melihat 5 cadaver yang dikeluarkan dari bak cadaver laboratorium anatomi. Kemudian, cadaver itu dijejerkan di meja anatomi, di lab anatomi, untuk diperiksa," kata Ali dalam keterangan resminya di akun Youtube PrimTV, Rabu (13/12/23).
Setelah itu, lanjutnya, 5 cadaver itu dikembalikan ke dalam bak laboratorium anatomi. Ia menegaskan bahwa cadaver itu berada di Fakultas Kedokteran Unpri dan dipergunakan sebagai media belajar praktikum anatomi.
"Cadaver itu sudah sejak tahun 2008. Seyogyanya setiap fakultas kedokteran di Indonesia memiliki cadaver di lab anatomi," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, polisi masih menyelidiki terkait dugaan penemuan mayat di lantai 9 Unpri, Jalan Sampul, Kota Medan. Hasil sementara, dari hasil penggeledahan, ditemukan 5 mayat.
"Temuan sementara, ada 5 mayat kami temukan di lantai 15. Ada 4 mayat pria dan 1 mayat wanita," kata PS Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa, Selasa (12/12/23).
Baca Juga:
Editor
: Hendra Mulya
Tags
Berita Terkait

APH dan DLH Diminta Periksa PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk di Sergai

WWF Indonesia Hadir di TNK, Mengurus Laut, Masyarakat Lokal dan Wisata yang Berkelanjutan

KSR-PMI Unit UNSAM Warnai Dies Natalis Universitas Samudra ke-12 dengan Aksi Donor Darah

WWF Indonesia Ikut Andil Dalam Fungsi Pengelolaan TNK

Dari Daerah untuk Dunia SMSI Teguhkan Komitmen Kebebasan Pers di Hari Pers Internasional

Membayangkan NTT 2045: Emas atau Was-was?
Komentar