Gegara Harga Murah, Pedagang di Medan Buang Cabai Rawit Setengah Ton ke Parit

Hendra Mulya - Selasa, 09 Mei 2023 16:42 WIB
Gegara Harga Murah, Pedagang di Medan Buang Cabai Rawit Setengah Ton ke Parit
Istimewa
bulat.co.id -Video pedagang buang cabai rawit ke parit sempat viral di media sosial. Tidak tanggung-tanggung, cabai rawit yang di buang ke parit itu mencapai setengah ton.

Usut punya usut, ternyata aksi itu dilakukan lantaran harga cabai rawit saat ini sedang murah atau turun harga.

Video yang berdurasi beberapa menit ini tertulis narasi "ratusan kilo dibuang karena tak laku".

"Kalau ikan yang di parit sudah biasa, ini yang luar biasa cabai. Akibat cabai tak laku dibuang di parit, ratusan kilo," kata perekam video viral itu.

Diketahui, video viral itu diambil dan dibuat oleh salah seorang pedagang cabai di Pasar Induk Lau Cih Kota Medan.


Penyebab cabai berserakan tersebut lantaran kualitas cabai yang tidak layak dijual. Selain itu, ada faktor harga yang murah.

"Dia kan lembab, udah disimpan lama, harganya mungkin murah, disimpan lama, dijual nggak laku," kata petugas kebersihan Pasar Induk Lau Cih Medan, Baginda Simbolon dikutip dari detikcom.

Baginda mengatakan kejadian itu sudah seminggu yang lalu. Saat kejadian itu terjadi, ia mengaku salah satu petugas yang membersihkan cabai yang berserakan tersebut.

"Itu kira-kira seminggu dua minggu yang lalunya itu," terangnya

"Sekarang udah nggak ada lagi. Saya yang bersihkan itu sama kawan-kawan," sambungnya.

Baginda mengaku tidak mengetahui siapa persis yang membuang cabai itu. Namun ia menjelaskan apabila pelaku tertangkap maka ada sanksi.


Kemudian dia mengatakan bahwa cabai yang berserakan itu hampir setengah ton. Sebab cabai yang terbuang lebih dari 10 goni yang berukuran 50 kg lebih.

"Di situ semua. Dia goni di dalam goni 50-an kg, ada 10 entah 12 kg," terangnya.

Sementara itu, pedagang yang bernama Tia mengatakan hal itu telah biasa terjadi di Pasar Induk Lau Cih Medan. Bahkan tak hanya cabai, ia mengatakan tomat juga sering dibuang di selokan oleh pedagang.

"Seringnya tomat juga begitu. Hal yang biasa di sini," katanya.

Advertisement
Halaman :
Editor
: Hendra Mulya
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru