Anggota Panwascam Medan Babak Belur gegara Diduga Dihajar Tim Calon DPD RI
Redaksi - Senin, 15 Januari 2024 11:30 WIB

Istimewa
bulat.co.id - MEDAN | Anggota Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) di Kota Medan, Raja Siregar (33), babak belur diduga dihajar tim salah satu calon anggota DPD RI 2024-2029.Kasus ini telah dilaporkan ke pihak kepolisian. Polisi yang menerima laporan kejadian tersebut kini menyelidiki kasusnya.
Dugaan penganiayaan itu terjadi di Jalan Jamin Ginting, Kecamatan
Medan Baru. Peristiwa itu berawal saat Raja menerima laporan dari warga soal adanya kegiatan di salah satu tempat yang dipasangi spanduk salah satu calon anggota DPD RI, Badikenita Br Sitepu.
Raja mengaku dirinya memang saat itu tak memakai atribut Panwas lantaran hanya ingin mengecek laporan warga tersebut. Setiba di lokasi, Raja mengaku juga langsung memperkenalkan diri sebagai anggota Panwas Medan Baru.
"Saya bilang, izin saya Panwas Medan baru mengonfirmasi saja kegiatan ini, saya bilang," jelasnya.
Ketika itu, ada seseorang yang mengatakan bahwa di lokasi tersebut tidak ada acara apa-apa, hanya acara lomba. Raja pun mencoba mengambil dokumentasi di lokasi. Namun, sejumlah orang melarang dirinya mengambil dokumentasi itu dan menyuruh Raja untuk menghapusnya.
"Saya sambil berdiri sambil dokumentasi, mereka tidak terima. Mereka bilang ngapain dokumentasi-dokumentasi, hapus itu hapus. Pada saat itu saya bilang, ya sudah bang kita hapus, saya pengawas bang untuk dokumentasi saja, tidak ada masalah di sini. Mereka enggak terima, HP saya diambil, sampai sekarang masih ditahan mereka," ujar Raja.
Setelah itu, Raja dipiting dan dipukul oleh sejumlah orang. Tak lama, kata Raja, Badikenita Sitepu keluar dan menanyakan soal kedatangan Raja.
"Tiba-tiba ibu Badikenta datang, saya penanggungjawab di sini, kamu siapa, katanya. Saya Panwas Bu, kantor kita di belakang, kalau tidak percaya, kita bisa ke sana, saya bilang. Saya enggak tau tiba-tiba ibu itu pergi," ujarnya.
Tak lama, sejumlah orang datang menemui Raja dan langsung memitingnya. Selanjutnya, Raja dibawa menjauhi lokasi dan langsung dikeroyok. Raja mengatakan ada sekitar tujuh orang yang saat itu menghajarnya.
Baca Juga:"Pada saat saya datang itu, ada keramaian di rumah yang ada baliho gambar ibu itu, Badikenita. Dari hasil laporan warga, saya datangi," kata Raja Siregar saat ditemui di RS Bhayangkara Medan, Minggu (14/1/24).
Editor
: Hendra Mulya
Tags
Berita Terkait

Buruh di Labuan Bajo Gelar Aksi Tuntut Upah Layak dan Eksploitasi Sistem Kerja Magang

DPRD Manggarai Barat Akan Sampaikan Aspirasi Hasil RDP ke Pusat

Ikatan Sarjana Katolik Manggarai Barat Sebut Privatisasi Pantai Adalah Kesalahan Pemerintah Pusat - Daerah

Rumput Liar Melambai lambai Pengunjung Embung Anak Munting, Terbengkalai Hingga Tak Jelas Manfaatnya

BRI BO Kisaran Peringati Hari Kartini: Pejuang Emansipasi Perempuan Indonesia

Ulayat Gendang Mbehal Buka Suara Soal Tanah Merot
Komentar