Gibran: Jangan Jumawa dan Bully Pendukung Paslon Lain, Kita Semua Bersaudara

Hadi Iswanto - Rabu, 14 Februari 2024 21:05 WIB
Gibran: Jangan Jumawa dan Bully Pendukung Paslon Lain, Kita Semua Bersaudara
Cawapres nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka menyampaikan pidato politiknya bersama Capres Prabowo Subianto setelah unggul di quick count.
bulat.co.id - Cawapres nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka menyampaikan pidato politiknya bersama Capres Prabowo Subianto setelah unggul di quick count. Gibran minta pendukungnya tidak mem-bully pendukung Paslon lain"Sekali lagi, Bapak-Ibu, jangan jumawa, tidak perlu mem-bully, menjelek-jelekkan pasangan lain atau pendukung dari paslon 1 dan 3. Kita semua bersaudara," kata Gibran dalam pidatonya di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024).

Advertisement
Gibran menyampaikan pidatonya didampingi oleh capresnya, Prabowo Subianto. Dia mengungkap ingin segera bersilaturahmi kepada pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

Baca Juga:
"Secara pribadi ingin segera sowan ke paslon nomor 1, paslon nomor 3. Karena kita semua bersaudara, kita semua bersaudara," imbuhnya.

Sebelumnya, calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, mengajak masyarakat bersatu kembali usai Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Prabowo pun mengutip ajaran pepatah Jawa yakni 'mikul dhuwur mendhem jero'.

"Sekarang kampanye telah selesai, kita harus bersatu kembali, saudara sekalian. Saya mengajak mari kita lupakan kata-kata yang kasar. Di antara saudara bertengkar itu biasa, tapi bertengkar jangan menjadi perpecahan yang lama-lama, saudara-saudara sekalian," ucap Prabowo di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024).

Dia mengatakan selama berkeliling kampanye, dirinya dan wakilnya Gibran Rakabuming Raka mendengar keinginnan rakyat agar para pemimpin di Tanah Air bersatu. Prabowo menekankan tradisi Indonesia adalah kekeluargaan.

Dia lalu mengutip pepatah Jawa. Dia lalu mengartikan pepatah tersebut ke dalam bahasa Indonesia.

"Ini budaya kita, rakyat Indonesia tidak suka saling menjelek-jelekan, tidak suka saling menghujat. Ajaran orang tua kami, nenek moyang kami adalah mikul dhuwur mendhem jero. Yang bukan orang Jawa, artinya mengangkat yang baik, dan meninggalkan atau memendam yang kurang baik," kata Prabowo.

Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru