GMNI Madina Tantang Atika Tunjukkan Janji Politik Mana Saja Yang Sudah Direalisasikan

Selain itu sambungnya, pertanyaan tentang kopi Rp.400.000 per-kilogramnya belum juga ditemukan jawabannya. Sistem meritokrasi yang diucapkan oleh beliau pun tidak ada sedikitpun terlaksana. Dan masih banyak lagi diduga janji politik lainnya.
Baca Juga:
"Lantas apa yang harus dipercaya dari ucapan Atika Azmi Utami yang menyatakan bahwa banyak janji politik mereka telah banyak terealisasi ?"tanya Rajab.
Saat ini rakyat tidak lagi bisa dibohongi, publik tidak mau terus-menerus dicekoki dengan mimpi-mimpi indah yang tidak ada implementasi.
Dan Retorika dipergunakan bukan hanya untuk menumpas lawan debat atau terlihat hebat dipanggung, namun retorika seharusnya dipergunakan untuk jalan awal membuktikan bahwa yang beretorika mampu mengucapkan apa yang telah dijanjikan untuk dijalankan dan diwujudkan.
"Pilkada tahun ini bukan ladang janji, pilkada tahun ini harus diubah pola permainannya. Dimana, yang ditunjukan kepada publik adalah rekam jejak atas apa yang telah dilakukan pada kandidat. Baik rekam jejak dari Saipullah - Atika maupun Harun - Ichwan,"pungkas Rajab.
Lalu Rajab pun berharap agar Pilkada tahun ini harus dijadikan ajang adu prestasi dari setiap kandidat tentang apa yang pernah dilakukan oleh para kandidat semasa sebelum mereka mencalonkan diri sebagai calon Bupati dan calon Wakil Bupati Madina.
"Pilkada tahun ini tidak boleh dibuat untuk mengobral janji tanpa bukti, karena rakyat sudah paham politik,"ujar Rajab mengakhiri.

Ketua PSI Vera Pasaribu Hadiri Buka Puasa Bersama DPC PPP Sergai

PSI Serdang Bedagai Mengajak Masyarakat Bergabung ke Partai Super Terbuka

Surya Wahyu Danil : Masyarakat Madina Harus Hormati Proses MK

ON MA Resmi Daftarkan Gugatan Perselisihan Pilkada Madina ke MK

Pilkada Madina Janggal dan Banyaknya Kejadian Khusus di Natal
