Tangan Kecil Pelaku UMKM Membangun NTT

Ven Darung - Selasa, 14 November 2023 21:00 WIB
Tangan Kecil Pelaku UMKM Membangun NTT
ist
Kadis Ney Asmon saat menemani pelaku UMKM memgikuti pelatihan menjahit)
bulat.co.id -Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Koperasi dan UMKM kabupaten Manggarai Barat, NTT beberapa kali melakukan pelatihan bagi para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) di Labuan Bajo, Ibu kota kabupaten Pariwisata Super Premium kebanggaan masyarakat NTT.

Kadis Nakertrans, Theresia P. Asmon, mengatakan, UMKM di Labuan Bajo Manggarai Barat bertumbuh pesat.

Advertisement

Perempuan yang akrab disapa Ney Asmon itu mengatakan jumlah UMKM yang ada dan terdata di kantornya berjumlah 8.434 UMKM.

Baca Juga:

Pihaknya terus berusaha keras menumbuhkan ekonomi daerah lewat tangan tangan pelaku UMKM.

Juli lalu, Dinas Nakertrans telah menggelar berbagai pelatihan yang diikuti oleh sejumlah pelaku UMKM.

Melalui Balai Latihan Kerja (BLK), Nakertrans berhasil melaksanakan kegiatan pelatihan pelatihan yang menunjang Pariwisata Labuan Bajo.

BLK sendiri tidak hanya menjadi milik Pemerintah tetapi, juga dimiliki oleh komunitas yang mendukung perkembangan Pariwisata di Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo Flores.

Kabupaten Manggarai Barat sendiri memiliki enam unit BLK. Diantaranya, satu unit milik pemerintah dan lima unit milik komunitas.

Lima unit BLK milik komunitas itu adalah BLK Tekhnologi, Informasi dan Komunikasi (TIK), BLK Bahasa, BLK Tata Rias, BLK Busana, BLK Kuliner.

Untuk memfasilitasi sarana dan prasarana dan instruktur yang ada di BLK tersebut, pemerintah menggunakan APBN.

Pemkab Manggarai Barat Optimalkan BLK Dukung Pariwisata Labuan Bajo

Hampir semua eks BLK sudah bekerja, tidak hanya di pemberi kerja tapi juga wirausaha

Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, mengoptimalkan berbagai pelatihan yang ada di Balai Latihan Kerja (BLK) baik milik pemerintah maupun komunitas untuk mendukung perkembangan pariwisata di daerah pariwisata super prioritas (DPSP) Labuan Bajo, Flores.

"Semua pelatihan yang ada di BLK kami asesmen sesuai kebutuhan pasar pariwisata," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Koperasi, dan UMKM Manggarai Barat, Theresia Asmon di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Senin, (14/11/2023).

Manggarai Barat memiliki enam buah BLK yang terdiri dari satu unit BLK milik pemerintah dan lima unit BLK milik komunitas. Lima unit BLK milik komunitas yakni BLK Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), BLK Bahasa, BLK Tata Busana, BLK Tata Rias, dan BLK Kuliner. Pemerintah menggunakan APBN untuk memfasilitasi sarana prasarana dan instruktur yang ada di semua BLK tersebut.

Jenis pelatihan yang ada di setiap BLK dilakukan berdasarkan asesmen dari pemerintah bersama dunia usaha dan industri. BLK yang ada di Manggarai Barat pun aktif bersinergi satu sama lain untuk memenuhi kebutuhan dunia industri.

"Jadi kita lihat apa lowongan kerja yang paling tinggi dibutuhkan di hotel, itu yang kami latih, misalkan food and beverage service atau culinary, ya itu yang kami latih," ujarnya.

Theresia menyampaikan komitmen pemerintah daerah untuk mengoptimalkan BLK yang ada guna memberikan pelatihan berbasis kompetensi kepada anak-anak muda daerah.

Ia menyebut Labuan Bajo telah ditetapkan sebagai daerah pariwisata super prioritas sehingga mutlak membutuhkan keberadaan sumber daya manusia lokal yang mahir dan bisa menjawab kebutuhan pariwisata.

"Pertumbuhan pariwisata Labuan Bajo ini sangat cepat, jadi pelatihan di BLK ini diharapkan membuat anak-anak muda adaptif dan mahir bersaing," kata Theresia.

Tidak sekadar sebagai sebuah gedung pelatihan, BLK memiliki para instruktur profesional dan bersertifikat untuk membantu para peserta pelatihan siap terjun ke dunia kerja.

Usai mendapatkan pelatihan, ada uji kompetensi yang harus dijalani oleh para peserta. Dengan demikian para peserta dapat mengantongi sertifikat uji kompetensi apabila lulus sehingga siap bekerja baik dalam dunia industri maupun wiraswasta.

"Hampir semua eks BLK sudah bekerja, tidak hanya di pemberi kerja tapi juga wirausaha," ujar Theresia.

Tantangan Pelaku UMKM di Era Digital

Perubahan zaman yang begitu pesat yang ditandai oleh berkembanganya sarana informasi menjadi peluang sekaligus tantangan bagi para pelaku UMKM.

Seperti halnya para pelaku UMKM di Labuan Bajo Manggarai Barat.

Namun, Pemerintah kabupaten Manggarai Barat melalui Dinas terkait, telah mensiasati hal itu.

Nakertrans Manggarai Barat telah menyediakan beberapa aplikasi penjualan bagi para pelaku UMKM di Labuan Bajo.

Sementara itu, Dinas Kominfo Manggarai Barat telah mengadakan kegiatan Gali Ilmu Literasi Digital yang merupakan bagian dari Program Indonesia Makin Cakap Digital.

Kegiatan ini diadakan untuk memberikan edukasi tentang teknologi digital kepada masyarakat.

Untuk wilayah Labuan Bajo, program tersebut menyasar UMKM dan masyarakat yang sehari-hari bersinggungan langsung dengan aplikasi di sosial media baik untuk berjualan maupun berkomunikasi.

Editor
: Hadi Iswanto
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru