Pj. Gubernur NTT Ayodhia Kalake Kunker ke Rote Ndao

Riki Cowang - Senin, 15 April 2024 12:05 WIB
Pj. Gubernur NTT Ayodhia Kalake Kunker ke Rote Ndao
ist
Pj. Gubernur NTT Ayodhia Kalake Kunker ke Rote Ndao
bulat.co.id - Penjabat Gubernur NTT Ayodhia G.L. Kalake, SH, MDC melaksanakan kunjungan kerja (Kunker) di Kabupaten Rote Ndao, pada sabtu (13/04/2024). Sejumlah agenda Pj. Gubernur NTT dalam Kunker kali ini meliputi Tatap Muka bersama para Nelayan di Desa Papela Kecamatan Rote Timur, Panen Raya Padi di Desa Edalode Kecamatan Pantai, penyerahan bantuan untuk rumah ibadah di Desa Oeseli Kecamatan Rote Barat Daya serta kunjungan ke Pulau Ndana sekaligus penyerahan bantuan Sembako kepada para prajurit Marinir TNI Satgas PAM OPS Puter XXVII Pulau Ndana.

Dengan menggunakan kapal cepat Express Bahari, Pj. Gubernur NTT Ayodhia Kalake bersama Pj. Ketua TP PKK Provinsi NTT Ny. Sofiana Milawati Kalake beserta rombongan dari Kupang tiba di Pelabuhan Papela Kecamatan Rote Timur Kabupaten Rote Ndao sekitar pukul 10.50.

Advertisement

Pj. Bupati Rote Ndao Oder Maks Sombu, dan Pj. Ketua TP PKK Kabupaten Rote Ndao Ny. Yuliana Henuk, bersama unsur Forkopimda Rote Ndao, Sekretaris Daerah Kabupaten Rote Ndao Drs. Jonas M. Selly, Pimpinan Perangkat Daerah Pemkab. Rote Ndao serta para Kepala Desa setempat yang telah hadir terlebih dahulu di pelabuhan menyambut langsung kedatangan Pj. Gubernur Ayodhia Kalake serta rombongan di kabupaten terselatan NKRI tersebut.

Baca Juga:

Penyambutan tersebut ditandai dengan pemakaian Topi Ti'i Langga serta pengalungan selendang adat Rote.

Pj. Gubernur NTT Ayodhia Kalake serta rombongan didampingi Pj. Bupati Rote Ndao Oder Maks Sombu kemudian langsung bertolak ke Pos TNI Angkatan Laut Papela di Desa Papela Kecamatan Rote Timur. Setibanya disana Pj. Gubernur NTT Ayodhia Kalake didampingi Pj. Bupati Oder Maks Sombu melakukan tatap muka dan berdiskusi dengan para nelayan serta masyarakat penerima ganti rugi tumpahan minyak Montara dan juga masyarakat pesisir yang juga terdampak tumpahan minyak berkesempatan hadir pada acara tersebut.

Dalam sekapur sirihnya, Pj. Bupati Oder Maks Sombu mengungkapkan terima kasih atas kunjungan Pj. Gubernur NTT Ayodhia Kalake dan Pj. Ketua TP PKK Provinsi NTT Ny. Sofiana Kalake serta rombongan untuk pertama kalinya di Kabupaten Rote Ndao yang mana sebagai bentuk kepedulian dan perhatian seorang pemimpin kepada warga masyarakatnya.

"Pada kesempatan yang berbahagia ini, ijinkan saya mewakili segenap masyarakat di Kabupaten Rote Ndao mengucapkan terima kasih kepada Bapak Gubernur dan juga Ibu, dimana dalam kesibukannya, namun dapat menyisihkan waktu untuk berkenan hadir disini," ungkap Pj. Bupati Rote.

Pj. Bupati Rote Ndao Oder Maks Sombu juga mengatakan bahwa pihaknya juga telah menggelar Sosialisasi Lintas Batas bersama para Nelayan agar memberikan pengetahuan dan pemahaman terkait bagaimana menjaga keamanan dan kedaulatan negara di wilayah perbatasan NKRI.

"Seminggu yang lalu kami kumpul di sini bersama Forkopimda dan juga Sekda untuk adakan sosialisasi terkait lintas batas negara kepada Bapa Mama yang hadir sekarang, agar kedepannya Bapa Mama sekalian dapat mengantisipasi hal-hal yang berpotensi terhadap pelanggaran lintas batas, dalam hal ini hindari memasuki wilayah perairan laut Australia. Karena jika tertangkap, hukumannya cukup berat," ujar Sombu.

Pj. Bupati Sombu juga menjelaskan kepada Pj. Gubernur NTT bahwa para Nelayan yang hadir juga termasuk para Nelayan terdampak kasus Montara yang terjadi pada 2009 silam yakni kasus tumpahan minyak milik perusahaan asal Thailand, PTT Exploration and Production (PTTEP), yang meledak di lepas landas kontinen Australia, dimana tumpahan minyak dengan volume lebih dari 23 juta liter mengalir ke Laut Timor sehingga mengakibatkan kerugian yang besar khususnya bagi para petani rumput laut dan juga Nelayan di Rote dan Pulau Timor.

Namun untuk diketahui setelah melalui proses hukum yang begitu panjang, dimana para Petani rumput laut memenangkan gugatan yang berlangsung di Pengadilan Federal di Sydney-Australia, akhirnya perusahaan pengeboran minyak, PTTEP Australasia, bersedia membayar total kerugian Rp 2,02 triliun.

"Untuk itu, kami menghimbau dan mengajak masyarakat agar mempergunakan dengan baik dana hibah ganti rugi dampak tumpahan minyak Montara untuk pemulihan ekonomi dan kesejahteraan Nelayan serta mematuhi aturan dengan tidak melewati batas," jelas Sombu.

Pada kesempatan tersebut Pj. Gubernur NTT Ayodhia Kalake mengawali tatap muka dengan menyampaikan terima kasih atas sambutan yang diberikan kepadanya bersama Istri.

Ia mengungkapkan rasa syukur dan senang karena berkesempatan hadir ditengah-tengah masyarakat Kabupaten Rote Ndao.

Editor
: Andy Liany
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru