Usai Pimpin Apel Siaga Karhutla, Plt Walikota Susanti Bagikan 10 Juta Bendera Merah Putih

- Jumat, 12 Agustus 2022 19:53 WIB
Usai Pimpin Apel Siaga Karhutla, Plt Walikota Susanti Bagikan 10 Juta Bendera Merah Putih
Plt Walikota Pematangsiantar dr Susanti Dewayani SpA bersama unsur Forkopimda membagikan bendera Merah Putih kepada pengendara roda dua, roda tiga dan juga roda empat di berbagai lokasi, Jumat (12/8/2022). (Foto: ist)

bulat.co.id - Plt Walikota Pematangsiantar, dr Susanti Dewayani SpA pimpin apel kesiapan penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Lapangan H Adam Malik Kota Pematangsiantar, Jumat (12/8/2022).

Advertisement

Baca Juga:

Sambutan Gubenur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi yang dibacakan Plt Walikota Pematangsiantar, dr Susanti Dewayani SpA pada apel kesiapan penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) ini merupakan satu tahapan penting untuk mengingatkan akan perlunya upaya untuk memelihara kelestarian hutan dan lahan yang ada di indonesia.

“Hal ini terutama karena indonesia merupakan paru-paru dunia ketiga berdasarkan data World Resources Institute 2021 setelah negara brazil dan kongo, yang menunjukkan bahwa upaya menjaga kelestarian hutan dan lahan Indonesia merupakan bagian dari upaya menjaga kelestarian dunia. Oleh karena itu melalui kegiatan ini diharapkan menjadi suatu trigger untuk memastikan kesiap-siagaan seluruh pemangku kepentingan, mulai dari Pemerintah Daerah, TNI-Polri dan seluruh Instansi terkait lainnya serta organisasi pecinta lingkungan, baik pada aspek personel maupun sarana prasarana, dalam rangka mencegah dan menanggulangi bencana kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Wilayah Provinsi Sumatera Utara,” ucap dr Susanti Dewayani SpA dalam sambutan.

Plt Walikota Pematangsiantar menerangkan upaya penanganan kebakaran hutan dan lahan ini bukanlah hal yang mudah. Banyak faktor penyebab kebakaran hutan di indonesia, diantaranya yaitu faktor alam dan faktor manusia, baik yang dilakukan dengan sengaja, kelalaian ataupun karena motif ekonomi seperti untuk membuka lahan. Selain berdampak terhadap perekonomian, kebakaran hutan dan lahan juga berpengaruh terhadap kondisi kesehatan masyarakat.

"Tercatat pada bulan september tahun 2019, lebih dar 900.000 orang mengalami gangguan pernafasan sebagai dampak kebakaran dan kabut asap. Disamping itu, kebakaran hutan juga menyebabkan terganggunya ekosistem dan kerusakan lingkungan," terangnya.

dr Susanti Dewayani SpA menjelaskan tiga langkah dalam mengatasi bencana kebakaran hutan dan lahan. Tiga langkah penanggulangan yang dapat dilaksanakan, pertama yaitu pencegahan dengan memberikan sosialisasi yang berisi himbauan kepada masyarakat.

Dikatakannya, hal ini merupakan upaya yang paling utama dalam membangun kesadaran masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan. Upaya kedua yaitu kecepatan penanganan pada saat terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

Saat penanganan karhutla, para pimpinan wilayah agar melakukan penanggulangan secara cepat serta melaporkan kepada pimpinan tingkat provinsi, sehingga dapat memberikan dukungan personel maupun sarana prasarana pendukung.

"Upaya ketiga yaitu melakukan penegakan hukum serta mengungkap fakta terjadinya kebakaran hutan dan lahan tersebut," tandas dr Susanti pada apel kesiapan penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan.

Selain itu, Plt Walikota Pematangsiantar bersama unsur Forkopimda membagikan bendera Merah Putih kepada pengendara roda dua, roda tiga dan juga roda empat di berbagai lokasi.

(sri/rel)

Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru