Derita Tumor Otak, Bocah 10 Tahun Asal Sergai Butuh Uluran Tangan Dermawan

- Minggu, 14 Agustus 2022 20:23 WIB
Derita Tumor Otak, Bocah 10 Tahun Asal Sergai Butuh Uluran Tangan Dermawan
Rifqy, bocah 10 tahun penderita tumor otak terbaring lemah di rumahnya. (Foto: ist)

bulat.co.id - Sejak September tahun 2021, Muhammad Khairul Rifqy Daulay, bocah 10 tahun, warga Dusun V Desa Pekan Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara (Sumut) didiagnosa menderita penyakit tumor otak.

Advertisement

Baca Juga:

Penyakit tumor otak yang diderita Rifqy ini, pertama kali diketahui setelah bocah yang masih duduk di bangku kelas V Sekolah Dasar tersebut sering mengalami sakit kepala bersamaan dengan muntah-muntah. Saat itu, orang tuanya bernama Mhd Khairul Daulay  membawa Rifqy untuk melakukan CT-Scan di RSU Grandmed Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang melalui biaya BPJS Kesehatan.

Dari hasil medis yang diberikan pihak rumah sakit, Rifqy menderita suspect craniophayngioma (DD/Adenoma Hipofise) + Hydrocepalus dengan ukuran 12 x 22 mm.

"Awalnya cuma sakit kepala saja, baru bulan 8 tahun 2021, mulai parah merasakan sakit kepala, muntah dan kejang tidak sadarkan diri," ujar Khairul di kediamannya Desa Pekan Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Sergai, Minggu (14/8/2022).

Mengetahui anaknya sakit kepala terus menerus, Khairul lalu mengurus BPJS secara mandiri untuk mengetahui apa yang dialami putra keduanya itu. Setelah selesai surat-surat BPJS, Rifqy pun dibawa ke RSUD Sultan Sulaiman Serdang Bedagai, namun karena keterbatasan alat kemudian dirujuk ke RSU Grandmed di Lubuk Pakam.

Belum percaya dengan hasil yang diterima dari RSU Grandmed, lalu 2 bulan kemudian tepat di bulan Desember, Khairul kembali melakukan CT-Scan secara mandiri ke RSU Melati di Perbaungan dengan biaya Rp 800 ribu. Namun hasilnya sama, tumor otak atau craniophayngioma, dengan ukuran yang bertambah 32,7x32,8 mm.

Saat ini, kata Ayah Rifqy, tumor yang bersarang di kepalanya sudah menjalar dan menganggu penglihatan Rifqy, hingga menghambat segala aktivitasnya termasuk sekolah. Saat ini hanya obat herbal saja yang dapat diberikan Khairul dan istrinya, Awaliyah, untuk mengurangi sakit di kepala karena keterbatasan biaya mereka yang hanya pedagang minuman jus Rp 5.000.

"Dengan penglihatan dia itu, aktivitasnya terganggu, sekolah pun harus didampingi dan hanya setengah hari saja. Sebelumnya juga dia setahun sudah tidak masuk sekolah," jelas Khairul.

Berdasarkan keterangan dari pihak rumah sakit, harus segera dilakukan operasi dengan biaya Rp 250 juta untuk mengangkat tumor di kepala bocah 10 tahun tersebut.

"Kami berharap dia dioperasi Gamma Knife, untuk mengurangi resiko. Kalo konvensional ditanggung BPJS namun kami takut resikonya sangat tinggi, karena kondisi dia masih kecil," ucap Khairul sambil berlinang air mata.

Selain hanya bisa pasrah dan berharap anaknya bisa segera sembuh, dengan keterbatasan dan kondisi ekonomi yang tak memadai. Saat ini, Khairul berharap ada para Dermawan yang mau membantu untuk biaya operasi sang anak yang saat ini tengah merasakan sakit di kepalanya itu.

Khairul juga mengaku telah berupaya bermohon ke pihak ketiga melalui  aplikasi open donasi untuk membantu biaya operasi anaknya tersebut. Meski belum memenuhi target, dia bersyukur sudah ada yang berniat baik membantu mencari solusi meringankan biaya operasi tersebut.

(and)

Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru