Ini Hukum Niat Puasa Ramadan Sebulan Penuh dan Bacaanya

Redaksi - Senin, 11 Maret 2024 09:15 WIB
Ini Hukum Niat Puasa Ramadan Sebulan Penuh dan Bacaanya
Istimewa
bulat.co.id - MEDAN | Setiap umat muslim yang berpuasa harus terlebih dahulu mengucapkan niat. Bisa diucapkan secara lantang maupun di dalam hati saja.

Dihimpun dari laman NU Online, menurut Mazhab Syafi'i, niat puasa Ramadan setidaknya harus dibaca setiap malam. Akan tetapi dengan adanya aktivitas atau kesibukan tertentu seringkali ada yang terlupa untuk berniat di Malam hari. Ada beberapa ulama yang menganjurkan untuk berniat langsung sebulan penuh.

Advertisement

Jadi, bagaimana hukum niat berpuasa langsung sebulan penuh? Apakah boleh? Yuk, simak penjelasan berikut.

Baca Juga:

Hukum Niat Berpuasa Sebulan Penuh

Mengantisipasi lupa membaca niat di malam hari, berniat puasa langsung sebulan penuh hukumnya sunah.

Para ulama menganjurkan membaca niat satu bulan penuh di malam pertama Ramadan. Namun, setiap muslim harus tetap berniat setiap harinya. Jadi, jika suatu malam terlupa maka puasanya tetap sah karena telah dicukupkan dengan niat satu bulan penuh di awal.

Hal tersebut mengikuti (Taqlid) pada Mazhab Maliki. Dijelaskan oleh Imam al-Qulyubi sebagai berikut.

وَيُنْدَبُ أَنْ يَنْوِيَ أَوَّلَ لَيْلَةٍ صَوْمَ شَهْرِ رَمَضَانَ أَوْ صَوْمَ رَمَضَانَ كُلَّهُ لِيَنْفَعَهُ تَقْلِيدُ الْإِمَامِ مَالِكٍ فِي يَوْمٍ نَسِيَ النِّيَّةَ فِيهِ مَثَلًا لِأَنَّهَا عِنْدَهُ تَكْفِي لِجَمِيعِ الشَّهْرِ

"Disunahkan pada malam pertama bulan Ramadhan untuk niat berpuasa sebulan penuh untuk mengambil memanfaatkan pendapat Imam Malik pada suatu hari yang lupa untuk berniat di dalamnya. Karena beliau menganggap niat tersebut mencukupi bila lupa niat pada malam-malam berikutnya di semua malam Ramadhan." (Hasyiyah Al-Qulyubi, II/66).

Imam al-Qulyubi menyebutkan bahwa niat satu bulan penuh hanya bentuk antisipasi jika suatu hari terlupa. Sebagaimana pendapat Mazhab Syafi'i, tetap berniat di setiap malam.

Bacaan Niat Puasa Sebulan Penuh

نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ تَقْلِيْدًا لِلْإِمَامِ مَالِكٍ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma jami'i syahri ramadhani hadzihis sanati taqlidan lil imami Malik fardhan lillahi ta'ala.

Artinya, "Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti Imam Malik, fardhu karena Allah."

Editor
: Hendra Mulya
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru