Cegah Stunting, Kadis Kesehatan Medan Himbau 41 Puskesmas Pantau Kesehatan Masyarakat

Data Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) menunjukkan bahwa jumlah kasus stunting di Kota Medan mengalami penurunan sebesar 0,13 persen, dengan dilakukannya penimbangan sebanyak 155.735 balita di Kota Medan, di mana jumlah balita stunting yang terdeteksi menjadi 208.
Kendati demikian, upaya pengawasan dan penanganan stunting pada balita akan tetap terus dilakukan oleh Puskesmas-Puskesmas di 21 kecamatan tersebut.
Baca Juga:
Beberapa kegiatan yang dilaksanakan dalam program stunting ini meliputi pemeriksaan/skrining Antenatal Care (ANC) terhadap ibu hamil, memberikan tablet tambah darah kepada remaja putri serta ibu hamil, dan memberikan vitamin A kepada bayi, balita, dan ibu nifas.
Selain itu, pihak puskesmas juga memfasilitasi ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan, memberikan makanan pendamping ASI kepada balita di atas 6-23 bulan, memberikan makanan tambahan kepada ibu hamil KEK dan balita Gizi Kurang, serta menjalankan program penanganan balita gizi buruk.
Jika diperlukan, balita stunting akan dirujuk ke rumah sakit di wilayah kerja Puskesmas sesuai dengan surat rujukan.

Terkait Stunting di Madina, Arief Tampubolon: Siapapun yang Terlibat Harus Mempertanggungjawabkan Perbuatannya

Terkait Stunting di Madina, Arief Tampubolon: Siapapun yang Terlibat Harus Mempertanggungjawabkan Perbuatannya

Puskesmas Perbaungan Berikan Bantuan Kepada Korban Kebakaran

KSR-PMI Unit UNSAM Bantu Upaya Pencegahan Stunting di Desa Terisolir

Upaya Cegah Stunting, KSR-PMI Unit UNSAM Bagikan PMT di Desa Telaga Tujuh
