Alasan Madu Tidak Bisa Basi

Kandungan gula yang tinggi sejalan dengan tekanan osmotik pada madu yang juga tinggi. Hal ini menyebabkan air mengalir keluar dari sel mikroba menghentikan pertumbuhan dan reproduksi mereka.
Baca Juga:
Sementara kadar air 18% yang sangat rendah membuat gula di dalam madu bisa berinteraksi dengan air.
Kondisi seperti ini tidak dapat dimanfaatkan oleh mikroba untuk fermentasi atau pemecahan madu. Oksigen yang sulit larut di dalam madu semakin menghambat pertumbuhan mereka.
Hal lain yang membuat madu bertahan karena adanya asam dengan pH rata-rata 3,9. Ini cukup asam untuk mencegah berkembangnya bakteri tertentu seperti C. diphtheriae, E.coli, Streptococcus dan Salmonella. Hal ini juga jadi alasan mengapa luka dapat diobati menggunakan madu.
Lebah juga memiliki peran dalam mengawetkan madu. Pada saat produksi madu, mereka mengeluarkan enzim oksidase glukosa ke dalam nektar.
Saat madu matang, oksidase glukosa mengubah gula menjadi asam glukonat dan juga menghasilkan senyawa hidrogen peroksida. Hidrogen peroksida inilah yang berkontribusi membantu mencegah pertumbuhan mikroorganisme.

Ketua DPRD Mabar Sambangi Kementerian ATR/BPN Terkait Ganti Rugi Lahan Embung Anak Munting

BPN Mabar Tak Keluarkan Peta Bidang Tanah Bendung Anak Munting, Ganti Rugi Lahan Gagal

Diduga Tak Miliki Izin BPOM, Aek Lan dan Madina Murni Dilaporkan

Tahun 2025, Dinas Kesehatan Madina Targetkan Capaian Pemberantasan TBC Capai 90%

Mantan Plt. Bupati Labuhanbatu Ellya Rosa Siregar Mewariskan Masalah, Pengangkatan 2 Pejabat Tabrak Perpres dan Pertek BKN
