Eksekusi Mati Iran Picu Kemarahan Internasional

Istimewa
Ilustrasi
"Eksekusinya mengungkap ketidakmanusiawian dari apa yang disebut sistem peradilan Iran, di mana banyak orang lain menghadapi nasib yang sama," ujar Amnesty.
Mahmood Amiry-Moghaddam, direktur kelompok Hak Asasi Manusia Iran (IHR) yang berbasis di Oslo, Norwegia, mendesak reaksi internasional yang kuat jika tidak, "kita akan menghadapi eksekusi massal para pengunjuk rasa".
"Mohsen Shekari dieksekusi setelah persidangan yang tergesa-gesa dan tidak adil tanpa pengacara," katanya.
Pemerintah negara-negara Barat juga menyatakan kemarahan atas eksekusi mati tersebut.
Washington menyebut eksekusi Shekari sebagai "eskalasi yang suram" dan berjanji untuk meminta pertanggungjawaban rezim Iran atas kekerasan "terhadap rakyatnya sendiri."
Di Roma, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni menyatakan kemarahan atas "penindasan yang tidak dapat diterima ini" yang menurutnya, tidak akan membatalkan tuntutan para pengunjuk rasa.
Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock memiliki pesan serupa. "Ancaman eksekusi tidak akan mencekik keinginan untuk kebebasan," tulisnya di Twitter.
"Penghinaan rezim Iran terhadap kehidupan manusia tidak terbatas," kata Baerbock.
Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly juga menyatakan kemarahan dan mendesak dunia untuk tidak mengabaikan "kekerasan menjijikkan yang dilakukan oleh rezim Iran terhadap rakyatnya sendiri."
Editor
:
Tags
Berita Terkait

BPN Mabar Tak Keluarkan Peta Bidang Tanah Bendung Anak Munting, Ganti Rugi Lahan Gagal

Kapoldasu Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto SIK MH Dukung Kinerja Bank Sumut

Tim Mario-Richard Minta KPU Mabar Jaga Profesionalitas dalam Sortir Surat Suara

Yordania Memastikan Keamanan Wilayah Udara dari Zona Perang

Iran Siap Dukung Keputusan Pemerintah Lebanon di Tengah Serangan Israel

Sosialisasi Pengawasan Partisipatif,Kordiv HP2H Bawaslu Pakpak Bharat Paparkan Materi Pengawasan Kampanye Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024
Komentar