Akibat Suara Musik Keras, Pria Paruh Baya di Simalungun Tewas Ditusuk Tetangganya Sendiri

- Selasa, 20 September 2022 22:11 WIB
Akibat Suara Musik Keras, Pria Paruh Baya di Simalungun Tewas Ditusuk Tetangganya Sendiri
Korban Jontinus Ginting dengan usus yang terburai (Foto: Istimewa)

bulat.co.id - Jontinus Ginting warga Nagori Purbatua Baru, Kecamatan Silimakuta, Kabupaten Simalungun meninggal dunia saat menuju ke rumah sakit usai ditusuk oleh Sumindo Situmorang pada hari Senin (19/9/2022) malam sekira pukul 22.50 Wib.

Advertisement

Salah seorang warga yang enggan ditulis namanya mengatakan sekira pukul 22.50 Wib bertempat di depan halaman rumah R Saragih terjadi keributan antara Jontinus dan Sumindo.

Baca Juga:

"Terjadi keributan antara Jontinus dan Sumindo di halaman R Saragih," kata salah seorang warga, Selasa (20/9/2022) di lokasi kejadian.

"Kami sudah melihat korban tergeletak di tanah dan organ dalamnya sudah keluar akibat benda tajam, itu berawal terjadinya pertengkaran mulut antara korban dan pelaku. Hingga sampai akhirnya pelaku menikam bagian perut korban dan meninggal dunia menuju rumah sakit," ucap sumber kepada wartawan.

Kapolsek Saribudolok AKP P Sijabat ketika di temui di ruangannya mengatakan bahwa korban meninggal dunia di perjalanan menuju rumah sakit Medan. 

"Korban meninggal dunia dalam perjalanan rumah sakit di Medan," kata Sijabat.

Kalau motifnya belum kita ketahui, kita masih fokus mencari pelaku yang melarikan diri.

"Pelaku masih dalam proses pencarian," tutupnya.

Kronologi Peristiwa

Sementara, sesuai keterangan istri korban, Mina br Sitopu, bahwa tetangganya Sumindo Situmorang kerap memasang speaker aktif dan berkaraoke hingga jam istirahat malam sehingga sangat menggangu mereka.

Mina br Sitopu menjelaskan bahwa mereka kerap tidak bisa tidur malam karena suara musik dan karaoke Sumindo yang tak lain adalah tetangga sendiri.

Menjelang malam korban, Jontinus Ginting bertanya pada istrinya Mina br Sitopu apakah istri dan anak-anaknya bisa tidur padahal dalam kondisi bising akibat suara speaker Sumindo.

"Bisa rupanya kalian tidur kalau ribut kali dari samping seperti kayak sedang berdisko," kata korban pada istrinya. Menjawab itu, Mina br Sitopu mengatakan tak perlu dipermasalahkan karena sudah larut malam. 

"Yah sudahlah, Pak. Tidak perlu kita ribut sudah malam ini," terang Mina menjelaskan percakapannya sebelum terjadi keributan antara suaminya dengan Sumindo Situmorang.

Lalu korban menyahuti, "Tidak, aku tidak senang seperti ini," namun masih berusaha didinginkan oleh Mina dengan mengatakan," "Sudahlah, Pak tidur ajalah kita".

Kemudian Mina br Sitopu masuk ke kamar dan memperhatikan ternyata suaminya sudah berada di teras rumah sambil berkata dengan nada keras. 

"Dibilangi pun tak mau mengerti yang bertetangga ini. Apa yang mau dibanggakannya di sini, ku putusi nanti kabel-kabel listrik ini semua baru tau rasa kalian".

Mendengar ucapan Jontinus Ginting itu, Sumindo Situmorang pun keluar dan membalas kata-kata Jontinus. 

"Apanya maksud mu, siapa rupanya yang membangga-banggakan di sini gak perlu kau berbicara seperti itu," katanya pada Jontinus.

Ucapan Sumindo itu kemudian dijawab Jontinus bahwa Sumindo kerap memasang speaker dan karaoke padahal sudah larut dan mereka memiliki anak yang masih kecil.

"Kalian lah dulu ya, sudah dibilangi pun tidak mengerti, kita sama-sama memiliki anak kecil, sama-sama memiliki anak yang sekolah tetapi kalian tidak ada pengertian sampai jam segini masih terus pasang musik kuat-kuat seperti berdisko," katanya.

Tapi, bukannya mematikan speakernya, Sumindo malah mengatakan kepada korban apa masalahnya jika dirinya memasang speaker dengan volume yang kuat. 

"Apa rupanya masalahnya sama kalian. Aku orang kampung ini, aku orang Purba Tua Etek, biar tau kau ya," katanya ke Jontinus.

Situasi pun makin memanas. Mendengar ucapan Sumindo yang seolah-olah menantangnya, Jontinus pun tak mau kalah.

"Aku pun orang sini nya, KTP ku sudah disini. Kenapa rupanya!" balasnya hingga mereka terus beradu mulut dengan posisi berdekatan dan saling dorong mendorong.

Tak puas hanya saling dorong, keduanya pun terlibat perkelahian hingga dilerai oleh tetangga mereka yang lain. Namun, Sumindo tampaknya tak puas dan berlari ke dalam rumah mengambil sebilah pisau dan menikam perut Jontinus hingga organ dalamnya terburai. 

Usai melakukan penikaman, Sumindo pun melarikan diri. Warga yang melihat kondisi Jontinus Ginting itu berusaha menyelamatkannya dan membawa korban ke rumah sakit di Kota Medan. Akan tetapi, nahas bagi Jontinus. Di tengah perjalanan, dirinya mengembuskan nafas yang terakhir dan kembali di bawa ke rumah duka. 

(ES)

Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru