PETI Kotanopan Ancam Persawahan di 5 Kecamatan di Madina

bulat.co.id -Sekretaris Pemuda Tani Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Wadih Al-Rasyid menyayangkan sikap Aparat Penegak Hukum (APH) di Madina seolah tutup mata terkait Penambang Emas Tanpa Izin (PETI) di kawasan sungai Batang Gadis.
Menurut Wadih, dampak dari PETI di Kotanopan itu, sangat membahayakan bagi persawahan di 5 kecamatan di Madina.
Baca Juga:
"Saya harap APH di Madina untuk segera bertindak. Ini cukup berbahaya, ada persawahan di lima kecamatan yang berdampak langsung. Khususnya dengan debit air irigasi," ucapnya kepada bulat.co.id, Senin (27/11/2023).
Wadih menjelaskan, efek dari kurangnya debit air untuk persawahan ini cukup banyak. Khususnya untuk hasil panen di lima kecamatan itu. Apalagi menurutnya, saat ini Indonesia umumnya dan Madina secara khusus mengalami defisit pangan.
"Saat ini kita tahu bahwa Madina ini sedang defisit pangan, khususnya padi.
Apalagi dengan adanya PETI di Kotanopan yang cukup mengkhawatirkan.
Saya berharap, APH bisa ambil tindakan tegas," tegasnya.
Bahkan, Wadih pun menilai dengan adanya PETI di Kotanopan ini juga akan mempengaruhi tingkat prevalensi Stunting di Madina.
Karena menurutnya, dengan krisis pangan atau gagal panen persawahan di lima kecamatan itu, maka kesulitan gizi yang mempengaruhi prevalensi Stunting.

Terkait Pembunuhan Siswi, Alwi Tan: Pembunuhan Sadis Itu Direncanakan.

Koramil 14 Kotanopan Bantah Back Up PETI Di Kawasan TNBG Aek Bontar Desa Batahan

Founder Madina Care Institute Ucapkan Terimakasih Kepada KPK

Breaking News, KPK Geledah Rumah yang Diduga Milik Kadis PUPR Madina

Simpedes BRI Panyabungan Periode ll 2024-2025, Tebar Puluhan Hadiah
