Emas 2,6 Kg di Puncak Masjid Raib Digondol Maling

Raja Petuanan Negeri atau Desa Kaiely, Fandi Ashari Wael mengatakan, kasus pencurian kepala kubah masjid itu terjadi pada Senin (4/3/24) pukul 07.00 WIT lalu.
Pencurian itu baru disadari oleh warga setelah seorang pria yang rumahnya berada tepat di depan masjid sedang menyeruput kopi pada pagi hari.
Baca Juga:
Pria itu kemudian merasa ada yang janggal saat memandangi masjid dari teras rumah. Hingga akhirnya dia menyadari kepala kubah masjid berlafaz Allah yang terbuat dari emas itu telah hilang.
"Dia merasa janggal setelah melihat kepala kubah emas masjid berukiran lafaz Allah sudah tidak ada lagi di tempatnya," ujar Fandi.
Pria tersebut akhirnya menyebarkan informasi kasus pencurian itu. Warga pun geger sebab mereka tak menyangka kepala kubah emas seberat 2,6 kilogram pemberian para penambang emas Gunung Botak itu bisa dicuri.
Warga setempat juga telah membuat laporan resmi ke polisi agar pihak berwajib segera menyelidiki kasus ini dan segera menangkap pelaku.
Menurut Fandi, warga sebenarnya sempat melihat sejumlah pria tidak dikenal sering lalu lalang di depan masjid. Warga menduga para pria tak dikenal itu sebagai pelaku pencurian.
"Tetapi tak disangka kehadiran mereka pertanda akan terjadi pencurian," katanya.

Membayangkan NTT 2045: Emas atau Was-was?

Buruh di Labuan Bajo Gelar Aksi Tuntut Upah Layak dan Eksploitasi Sistem Kerja Magang

Breaking News: Marsel Ahang Baku Pukul dengan Kepala BTNK

Gubernur Melki: Otonomi Daerah Kunci Menuju Indonesia Emas 2045

Diduga Tak Miliki Izin BPOM, Aek Lan dan Madina Murni Dilaporkan
