3 Orang Ini Tolak Jadi Menteri Prabowo, Ada Sosok Mengejutkan

Namun, hal ini tidak berlaku untuk ketiga orang tersebut.

Prabowo diketahui akan menggantikan kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi) yang sudah ada selama 10 tahun. Dengan begitu, akan ada pembentukan kabinet menteri baru yang akan memudahkan kepemimpinan Prabowo-Gibran.

Baca Juga:

• Pagar Laut Mawatu Resort di Luar Lokasi yang Berizin, KKP Akan Tindak Tegas
• Stevi Harman Minta Menteri PPPA Siapkan Dana Khusus Bagi Organisasi yang Mendampingi Korban Kekerasan Asusila
• DPRD Manggarai Barat Akan Sampaikan Aspirasi Hasil RDP ke Pusat

Meski punya hubungan kekerabatan dengan Prabowo, adik laki-laki Prabowo yang juga Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, menegaskan dirinya tidak akan menjadi menteri di pemerintahan kakaknya.

Hashim mengaku ditawari jabatan menteri oleh Prabowo. Namun, dia menolak tawaran tersebut.

"Saya ditawari tapi saya tolak, saya pikir lebih baik saya tetap di luar," Hashim di Forest City by Plataran, Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (31/8/2024).

Selain Hasyim, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga menolak permintaan dukungan Prabowo sebagai menteri. Meski demikian, Luhut mengaku bersedia membantu daerahnya sebagai konsultan.

"Saya bilang ke dia, dia minta. Saya bilang ke dia, saya tidak mau jadi menteri, tapi saya bersedia membantunya atas permintaannya sebagai penasihat jika masih diperlukan jembatan," kata Luhut.

Setelah menyelesaikan masa jabatannya sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut memutuskan pensiun.

Terakhir, Khofifah Indar Parawansa yang mencalonkan diri kembali sebagai gubernur Jawa Timur pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024, juga mengaku menolak tawaran kursi menteri.

Ia memilih fokus bermain di Pilkasa Jatim bersama rekan setimnya Emil Dardak.

Harapkan Khofifah-Emil menghadapi Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) dan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim.