Viral, Wanita di Toba Tolak Pemakaman Abangnya hingga Masuk ke Lubang Kubur, Ini Penyebabnya

Hendra Mulya - Selasa, 04 April 2023 15:30 WIB
Viral, Wanita di Toba Tolak Pemakaman Abangnya hingga Masuk ke Lubang Kubur, Ini Penyebabnya
Internet
Adik tolak pemakaman abang kandungnya hingga masuk ke liang lahat sambil bawa sepanduk
bulat.co.id -Video aksi seorang wanita di Toba yang menolak dan menghadang pemakaman abang kandungnya hingga nekat masuk ke liang kubur sambil memegang spanduk viral di media sosial.

Spanduk yang diangkat di atas kepala oleh wanita itu bertuliskan 'Tanah ini milik Hermanus Manis Hutabarat, sesuai putusan pengadilan Nomor: 122/Pdt-G/1981PN.Blg. Luas + 10.500 m²'.

Dalam video terlihat di samping lubang kubur tersebut satu peti yang diduga berisi jenazah abang kandungnya.

Jenazah itu rencananya akan dikuburkan di dalam liang kubur tempat wanita tersebut melakukan aksinya. Aksi itu juga disaksikan oleh warga sekitar.

Usut punya usut, ternyata aksi itu dipicu sengketa tanah dan dendam lama antara keduanya. Peristiwa itu diketahui terjadi di Desa Simatibung, Kecamatan Laguboti, Kabupaten Toba pada Kamis (30/3/23) lalu.

"Almarhum dan wanita itu saudara, antara abang dan adik. Mereka ada dendam lama yang berujung sakit hati," ujar Kasi Humas Polres Toba, AKP Bungaran Samosir, Selasa (4/4/23).

Bungaran mengatakan keduanya sama-sama mengklaim sebagai pemilik tanah yang hendak dijadikan makam tersebut. Bahkan, keduanya berdalih telah memiliki sertifikat atas tanah itu.

"Permasalahan tanah antara keduanya itu sudah berlangsung cukup lama. Bahkan, sudah sampai ke pengadilan dan keduanya mengaku sudah memiliki sertifikat sah," ujarnya.

Sebelum pemakaman itu, lanjut Bungaran, pihak kecamatan setempat sudah mempertemukan wanita itu dengan keluarga almarhum.

"Sebelum penguburan jenazah itu sudah dirapatkan dengan Muspika di Kecamatan Laguboti. Makanya mereka pun bingung kok ada penghambatan lagi," sebutnya.

Usai aksi itu, Bungaran mengaku pihaknya langsung menerjunkan sejumlah personel untuk mengamankan lokasi. Alhasil, pemakaman baru bisa dilakukan pada malam hari.

"Setelah itu, diedukasi, diturunkan lah polwan untuk meredakan. Jadi, mereka naik dari galian itu. Akhirnya, dikuburkan juga, malam penguburannya," pungkasnya. (berbagai sumber).

Advertisement
Halaman :
Editor
: Hendra Mulya
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru